BEKAS presiden Jerman Timur Erick Honecker, untuk kedua kalinya, mendekam di penjara Moabit, Berlin, Rabu pekan lalu. Sekitar 60 tahun yang lalu, pada zaman Nazi, ia juga meringkuk di situ karena Hitler. Inilah hasil perundingan selama tujuh bulan antara pemerintah Jerman, Rusia, dan Cili. Selama 16 bulan belakangan ini, setelah komunisme ambruk dan Jerman Timur terbuka (dan kemudian bersatu dengah Jerman Barat), Honecker bersembunyi di Kedutaan Cili di Moskow. Kini para penuntut Jerman mengharapkan bisa selekas mungkin menyeret bekas presiden itu ke pengadilan. Honecker, kini 79 tahun, dituduh bertanggung jawab atas kematian 200 pelarian warga Jerman Timur pada saat masih ada Tembok Berlin. Namun, sebelum pengadilan berlangsung, sudah muncul polemik. Harian Stuttgarter Zeitung menulis, pengadilan Honecker bakal mengancam persatuan Jerman yang sudah terwujud kini. Harian Die Welt mempersoalkan kekuatan hukum Jerman Barat terhadap bekas pejabat Jerman Timur seperti Honecker itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini