Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Terbunuhnya seorang jenderal

Jenderal namil dinyatakan mati karena kecelakaan mendadak. ada cerita, ketika ia berdebat dengan presiden kim il sung, ia didorong ke luar jendela, jatuh dan tewas. nam il mau menentang feodalisme.(ln)

29 Mei 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMIMPIN rupanya memang senang dianggap agung. Stalin nyaris disamakan dengan Tuhan di masa ia masih hidup dan memerintah Uni Soviet. Dalam gambar tahun baru, misalnya, potretnya suka terpasang sebagai bintang besar di langit malam. Di RRT, terutama selama dan sesudah "revolusi kebudayaan", Mao Tse-tung hampir setaraf dengan sang Juru Selamat meskipun katanya ia hanya memanfaatkan kultus terhadap dirinya itu guna menyaingi pengaruh tokoh partai seperi Liu Shao-ci, yang ia anggap sudah sesat. Tapi mungkin diantara para pemimpin komunis yang masih hidup kini, kultus individu di Korea Utara barangkali yang paling menyolok. Dan Kim II-sung, presiden dan pemimpin bangsa Korea sebelah Utara itu, memang tampak gemar bila dirinya dikultuskan. Gambar-gambarnya selalu terpasang di mana saja ada orang Korea Utara, baik dalam ukuran besar segede pintu, ataupun kecil sebagaimana yang terpasang sebagai lencana. Yang membikin ia sedikit lain. ketimbang pemimpin komunis lain ialah bahwa ia tampak bersikap seperti penguasa feodal: hubungan keluarga sangat ia pedulikan dalam memerintah. Begitulah, sejarah resmi Korea Utara konon tidak cuma memuja-muja peranannya dalam perang dan pembangunan, tapi juga mengagung-agungkan peran isterinya. Yang terakhir lebih hebat lagi: Kim II-sung dikabarkan menunjuk anaknya untuk jadi penggantinya kelak. Anak sulungnya ini, Kim Chong-il, berumur 35 tahun, kini sering muncul di publik--bahkan gambarnya dipasang di samping gambar bapaknya. Mengritik Menurut laporan South China Morning Post pekan lalu, orang-orang penting dalam Partai Pekerja (komunis) sendiri ada yang tak senang melihat tingkah-laku sang pemimpin. Di antara yang menentang adalah Jenderal Nam II. Tokoh ini dikenal sebagai perwira yang selgit mempertahankan pendiriannya dalam perundingan di Panmunjom dalam tahun 1950-an, antara delegasi Korea Utara dengan PBB. Sebagai tentara, Nam II pernah berhasil mengerahkan pasukannya ke bagian Sclatan dalam Perang Korea, dan hampir menang, ia gagal karena almarhum Jenderal Mac Arthur Panglima Tertinggi pasukan PBB di Korea, mendadak mendaratkan pasukannya di dekat Seoul. Mungkin karena jasa-jasanya yang gemilang itu ia berani mengritik Kim II-sung. Apalagi ia anggota Komite Sentral Partai. Tapi mendadak, ia dikabarkan meninggal, 7 Maret yang lalu. Berita tentang ini menyatakan,Nam II mati karena "kecelakaan mendadak". Upacara penguburannya dilakukan secara kenegaraan. Apa "kecelakaan" itu tak pernah jelas. Tapi kemudian, sedikit demi sedikit, cerita-cerita merembes juga keluar dari ibukota Pyongyang. Menurut salah satu cerita, jenderal yang seusia dengan Ktm II-sung itu, yakni 64 tahun, tengah berdebat dengan sengitnya dengan sang presiden. Ini menimbulkan murka Kim II-sung, dan sang jenderal didorong keluar jendela - terjatuh dan tewas. Cerita lain mengatakan balwa ia didorong keluar dari mobil resminya, dan meninggal di pagi hari 7 Maret itu. Sampai berapa jauh berita itu benar? Yang jelas, di Pyongyang sedang terjadi perubahan-perubahan tertentu di tingkat atas. Kantor berita Korea Utara awal pekan lalu memberitakan penggantian pejabat-pejabat teras: menteri pertahanan diganti, begitu juga sebulan sebelumnya Perdana Menteri Kim II diganti. Penggantian ini agaknya merupakan hasil Sidang ke-5 Musyawarah Perwakilan Rakyat Tertinggi - yang kali ini, berbeda dengan di tahun 1972--dilakukan secara tertutup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus