Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pencurian ikan atau biasa disebut Illegal fishing masih menjadi praktik kriminal yang sering terjadi di perairan Indonesia. Hal tersebut bukan hanya menjadi masalah Indonesia, namun masalah lintas negara. Mengutip dari jurnal Illegal Fishing di Perairan Indonesia: Permasalahan dan Upaya Penanganannya Secara Bilateral di Kawasan karya Simela Victor Muhamad yang diterbitkan Universitas Indonesia, Kegiatan illegal fishing tersebut dilakukan oleh nelayan asing dari negara tetangga. Melalui berbagai modus operandi para nelayan asing tersebut mencuri ikan di perairan Indonesia dan selanjutnya menjual ikan di luar Indonesia dengan keuntungan yang berlipatganda. Dilansir berbagai sumber, berikut 4 Negara yang tercatat sering mencuri Ikan di Indonesia:
1. Thailand
Kapal - kapal ikan asal Thailand merupakan salah satu pelaku pencurian ikan yang sudah sering ditindak namun seakan tak pernah kapok. Bahkan mereka telah dikenai denda uang sejumlah ratusan juta namun tetap melakukan praktik illegal fishing. Alasan nelayan Thailand sering mengambil ikan di perairan Indonesia dikarenakan sumber daya yang melimpah sehingga mereka bisa memperoleh ikan dalam jumlah yang banyak.
2. Vietnam
Kapal-kapal dari Vietnam sering melakukan tindak ilegal fishing di Laut Natuna. Tak tanggung-tanggung, jumlah ikan yang dicuri bisa mencapai ber ton-ton. Hal tersebut tentunya sangat merugikan Indonesia. Kapal Vietnam ini juga melakukan pencurian menggunakan trawl alat tangkap yang dilarang sehingga dapat merusak ekosistem.
3. Filipina
Kapal asal Filipina juga sering melakukan tindakan illegal fishing. Kapal tersebut biasanya mencuri ikan di Laut Sulawesi dan Selat Malaka. Alasan mereka melakukan tindakan tersebut disebabkan karena kawasan perairan tersebut terkandung potensi sumber daya perikanan yang besar, juga dikarenakan posisi geografis dari kawasan perairan Indonesia tersebut berada di perairan perbatasan atau berdekatan dengan perairan internasional sehingga sangat terbuka bagi kemungkinan masuknya nelayan-nelayan asing ke wilayah perairan Indonesia dan melakukan penangkapan ikan secara ilegal.
4. Malaysia
Kegiatan illegal fishing banyak dilakukan di ZEE Laut Cina Selatan dan juga di sekitar perairan Kalimantan Barat. Kasus pencurian ikan membawa kerugian materiil yang sangat besar bagi Kalimantan Barat. Dalam satu tahun, daerah ini diprediksi merugi hingga Rp 5 triliun rupiah.
Pilihan Editor: Daerah Kepulauan Bak Pencaga, Namun Tak Berdaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini