Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

The buck doesn't stop on him

John Poindexter, bekas penasihat keamanan nasional Presiden Ronald Reagan, dinyatakan terbukti bersalah. diantaranya berusaha menutupi skandal Iran-contra dengan berbohong kepada kongres AS,dll.

21 April 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA sempat membakar semua dokumen, konon, yang diteken Presiden Ronald Reagan. Lalu, ia berkata, "The buck stops here," maksudnya, perkara itu cuma sampai pada dirinya, tak lebih. Dialah orang yang paling bertanggung jawab. Sabtu dua pekan lalu, Laksamana John Poindexter, orang yang mencoba menghentikan perkara pada hanya dirinya itu, dinyatakan terbukti bersalah. Poindexter, 53 tahun bekas Penasihat Keamanan Nasional Presiden Reagan, didakwa melakukan lima tindak kriminal, di antaranya berusaha menutupi skandal Iran Contra dengan berbohong kepada tim pengusut Kongres AS, dan menghancurkan sejumlah dokumen penting yang berhubungan dengan kasus itu. Berbeda dengan Oliver North, bekas anak buah Poindexter yang lebih dahulu diadili dan lolos dari hukuman penjara, tampaknya sang atasan ini bakal sulit meloloskan diri dari bui. Maka, pagi-pagi Richard Beckler, pembela Poindexter, sudah menyatakan bakal minta banding. "Kami akan tetap berjuang sekuat tenaga dan selama kami mampu," kata Beckler. Kesaksian Ronald Reagan melalui kaset video rupanya tak banyak membantu bekas Penasihat Keamanan Nasionalnya itu. Yang jelas, kesaksiannya malah membuat Poindexter sulit mengelak. Reagan, bekas presiden paling populer di AS, menyebut-nyebut telah berpesan pada para pejabat tinggi yang melaksanakan transaksi jual senjata secara diam-diam ke Iran pada 1986, agar "tidak berjalan di luar hukum". Dengan demikian -- sebelum ada bukti lain -- bisa disimpulkan bahwa Reagan tak tahu-menahu pengalihan laba penjualan senjata Iran untuk gerilyawan Contra di Nikaragua. Keragu-raguan selama ini, bahwa langkah Poindexter merupakan tindakan kriminal, bisa disingkirkan. Inilah kemenangan besar bagi jaksa penuntutindependen Lawrence Walsh, yang lebih dari tiga tahun mengusut kasus yang pernah mengguncangkan AS ini. Pengusutan itu sendiri telah menelan biaya sekitar US$ 20 juta. Maka, kini terbuka peluang buat pengusutan lebih lanjut dengan dinyatakannya Poindexter bersalah. Pernyataan itu membuktikan adanya konspirasi tingkat tinggi dalam pemerintahan Reagan untuk membohongi rakyat dan Kongres AS soal penjualan senjata dan penyelewengan labanya. Pernyataan Reagan dalam video kaset itu tampaknya tak bisa mencegah para penyidik untuk mengusut lebih lanjut. Setidaknya buat Walsh. Konon, setelah, vonis Poindexter jatuh Juni mendatang, masalah peka -- soal keterlibatan Ronald Reagan -- ini akan dilacaknya. Poindexter terpental dari pemerintahan Reagan Desember 1986, tak lama setelah kasus Iran-Contra terbongkar. Majalah Libanon Al Shiraa-lah yang pertama kali membocorkan kasus penjualan senjata AS ke Iran, pada oktober 1986. Kasus semakin terkuak setelah Rafsanjani, ketika itu ketua parlemen Iran, mengungkap soal kunjungan Robert Mc Farlane, bekas Penasihat Keamanan Nasional Presiden Reagan, ke Teheran. Pengusutan berbagai pihak, di antaranya Kongres AS, menyudutkan Presiden Reagan, yang kemudian mengakui adanya penjualan senjata rahasia ke Iran dalam rangka pembebasan para sandera AS di Libanon. Kredibilitas Reagan bertambah anjlok setelah adanya pengalihan dana laba penjualan senjata ke Iran untuk gerilyawan Contra terbongkar. Padahal, ketika itu Kongres AS sudah memutuskan melarang penyaluran dana apa pun untuk gerilyawan di Nikaragua itu. Saat itu, mayoritas rakyat AS tak percaya Reagan tak mengetahui semua aktivitas "liar" itu. Saat itu Reagan, konon, banyak "ditolong" oleh Poindexter dan oliver North yang berusaha menutup-nutupi fakta kasus Iran-Contra. Khususnya, ketika Poindexter memberikan pengakuan pada Kongres AS bahwa Reagan tak mengetahui kasus penyelewengan dana hasil keuntungan penjualan senjata Iran pada gerilyawan Contra. FS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus