Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Top 3 Dunia: Kronologi Jatuhnya Pesawat di Nepal hingga Imlek di Arab Saudi

Top 3 dunia adalah kronologi jatuhnya Yeti Airlines di Nepal, kisah tragis co-pilot pesawat jatuh hingga perayaan Imlek digelar di Arab Saudi.

17 Januari 2023 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin di awali dari kronologi jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal. Sebanyak 68 orang tewas yang merupakan kecelakaan udara terburuk selama 30 terakhir di Nepal.

Baca: Kotak Hitam Pesawat Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal Ditemukan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita kedua top 3 dunia masih tentang kisah tragis di balik jatuhnya Yeti Airlines. Co-pilot pesawat ini, Anju Khatiwada, tinggal selangkah lagi menjadi kapten pilot sebelum kecelakaan merenggut nyawanya. Ironisnya, suami Anju tewas dalam musibah serupa beberapa tahun silam. Sang suami, yang merupakan pilot, tewas saat pesawatnya jatuh. 

Berita ketiga top 3 dunia adalah Arab Saudi mengizinkan perayaan Imlek digelar. Berikut berita selengkapnya: 

1. Kronologi Yeti Airlines 691 Jatuh, Jadi Salah Satu Kecelakaan Udara Terburuk di Nepal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penerbangan Yeti Airlines 691 atau YT691 jatuh ke ngarai dekat Pokhara, Nepal, pada Ahad, 15 Januari 2023. Sedikitnya 68 orang tewas. Musibah ini tercatat sebagai kecelakaan udara terburuk dalam tiga dekade di Nepal.

Secara kronologis, Flightradar 24 menjelaskan pesawat naas tersebut terbang dari Kathmandu ke bandara internasional yang baru Pokhara, yang dibuka pada bulan ini. YT691 dioperasikan oleh ATR 72-500, terdaftar 9N-ANC. Burung besi ini awalnya dikirim pada 2007 dan diakuisisi oleh Yeti Airlines pada 2019. 

Yeti Airlines 691 berangkat dari Kathmandu pada pukul 04:47 UTC (Waktu Universal Terkoordinasi). Receivers Flightradar24 mengumpulkan data posisi dari pesawat hingga pukul 5:05. Sinyal terakhir diterima dari pesawat pada pukul 5:12 di ketinggian 2875 ft AMSL. Ketinggian Bandara Pokhara sekitar 2700 kaki AMSL. 

Sepanjang penerbangan, transponder pada Yeti Airlines mengirimkan data ketinggian dan kecepatan yang salah. Perubahan ketinggian yang cepat yang ditunjukkan pada grafik di atas — seperti yang dicatat oleh warna yang berbeda di jalur, menunjukkan nilai yang salah tersebut.

Penerbangan berhenti mengirimkan data posisi 7 menit sebelum data terakhir dari pesawat diterima. Pesawat terus mengirimkan data ketinggian, kecepatan, dan perpanjangan Mode S hingga pukul 5:12.

Berdasarkan data ADS-B granular — beberapa frame per detik, serta data historis dari pesawat serupa lainnya yang mengoperasikan rute yang sama selama beberapa minggu terakhir, dan setelan "MCP alt" yang diterima untuk penerbangan ini. Flightradar24 telah menghapus data ketinggian yang keliru untuk menunjukkan gambaran jalur penerbangan yang lebih jelas.

Penyebab kecelakaan belum jelas. Reuters mewartakan, saat penerbangan berlangsung, cuaca terpantau cerah.

Peristiwa kecelakaan pesawat hari Minggu kemarin adalah kecelakaan udara paling mematikan di Nepal sejak 1992. Database Jaringan Keselamatan Penerbangan menunjukkan lebih dari 30 tahun lalu Airbus A300 Pakistan International Airlines jatuh ke lereng bukit saat mendekati Kathmandu, menewaskan 167 orang di dalamnya.

Hampir 350 orang tewas sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal. Negara itu merupakan rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest.

Perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat menyebabkan kondisi berbahaya. Uni Eropa telah melarang maskapai penerbangan Nepal dari wilayah udaranya sejak 2013, dengan alasan masalah keamanan. 

Baca di sini untuk berita selengkapnya.



2. Mimpi Co-Pilot Yeti Airlines yang Selangkah Lagi Jadi Kapten Pupus karena Kecelakaan

Anju Khatiwada, co-pilot pesawat Yeti Airlines 691, tinggal selangkah lagi dipromosikan menjadi kapten pesawat. Namun naas, mimpinya untuk menjadi kapten otomatis pupus karena menjadi salah satu korban tewas saat pesawat yang dikemudikannya jatuh di Pokhara, Nepal, pada Ahad, 15 Januari 2023.

Khatiwada rupanya senasib dengan mendiang suaminya Deepak Pokhrel, yang sama-sama tewas dalam kecelakaan pesawat.

Yeti Airlines jatuh di lahan hutan yang terletak di tepi Sungai Seti yang mengalir antara bandara domestik lama dan Bandara Internasional Pokhra. Pesawat penumpang membawa 72 orang di dalamnya dan 68 dikonfirmasi tewas. Penerbangan itu diharapkan hanya menghabiskan waktu 27 menit.  

Menurut India Today, Khatiwada menjadi co-pilot di penerbangan tersebut untuk menemani kapten senior Kamal KC. Pesawat Yeti Airlines 691 dijadwalkan menjadi penerbangan terakhir Khatiwada sebagai pilot pesawat yang jatuh itu. Sebab selanjutnya, dia akan menjadi kapten setelah pendaratannya yang sukses, yang dijadwalkan pada Minggu, 15 Januari 2023.

Untuk menjadi pilot, seseorang membutuhkan setidaknya 100 jam pengalaman terbang. Co-pilot Anju telah berhasil mendarat di hampir semua bandara Nepal sebelumnya.

Kapten Kamal KC menyuruhnya duduk di kursi kepala pilot saat terbang ke Pokhara ketika itu. Setelah berhasil mendarat, Khatiwada rencananya akan mendapatkan surat izin sebagai kepala pilot. Namun, tinggal 10 detik dari tujuannya, mimpinya runtuh dan menjadi asap.

Kamal  KC sebagai kapten di pesawat naas itu, diketahui memiliki pengalaman piloting selama 35 tahun. Kamal KC telah melatih banyak pilot sebelumnya. Orang-orang yang dilatihnya dikenal sebagai pilot yang sukses saat ini.

Klik di sini untuk berita selengkapnya. 



3. Perayaan Tahun Baru Imlek Digelar di Saudi

Tahun Baru Imlek dirayakan di Ryadh, Arab Saudi, Sabtu lalu, 14 Januari 2023. Perayaan diselenggarakan di paviliun China Boulevard World dibuka dengan upacara pemotongan pita di tengah sorak-sorai pengunjung.

Acara tersebut dihadiri duta besar China Chen Weiqing, duta besar Thailand Darm Boontham, serta diplomat lainnya.

Sejumlah atraksi termasuk Barongsay dengan warna merah dan kuning cerah untuk menarik keberuntungan dan rejeki di tahun baru. Tahun Baru Imlek 2023 memasuki tahun kelinci yang dimulai 22 Januari mendatang. 

Komunitas Tionghoa menggelar perayaan dari Malam Tahun Baru hingga 1 Februari, diikuti oleh Festival Lampion. 

Menurut Arab News, melalui perayaan ini, Arab Saudi bertujuan mempromosikan pertukaran dan kerja sama budaya dan seni antara kedua negara dan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Saudi tentang budaya China. 

Di antara yang hadir adalah Yang Liqin, yang juga disapa Mariam, yang mengatakan kepada Arab News bahwa ini adalah perayaan favoritnya di Riyadh sejak dia pindah dari China tujuh tahun lalu.

“Saya merasa seperti berada di Tiongkok dan saya sangat bersemangat dan bahagia. Setiap orang Tionghoa di sini sangat berterima kasih kepada pemerintah Saudi karena memberi kami kesempatan untuk menunjukkan Tiongkok dan budaya Tionghoa kepada orang Arab dan orang asing yang datang (ke Boulevard World),” katanya.

Simak: Kisah Sejoli Pilot Nepal, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Berselang 16 Tahun

REUTERS | ARAB NEWS 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus