Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berjanji tidak akan mengaktifkan pemerintahannya hingga dia mendapatkan persetujuan pengucuran dana sebesar US$ 5 miliar atau Rp 72 triliun untuk membangun tembok perbatasan. Sebagian pemerintah Amerika Serikat saat ini shutdown dan sudah memasuki hari keempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Permintaan Presiden Trump soal pembangunan tembok perbatasan Amerika Serikat - Meksiko, ditentang oleh Partai Demokrat dan Partai Republik. Sebagai bentuk kekecewaannya, Trump menolak menandatangani penambahan anggaran pengeluaran negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya belum bisa mengatakan pada Anda kapan pemerintahan akan dibuka kembali. Saya sampaikan pemerintahan tidak akan dibuka sampai kita mempunyai tembok, pagar apa pun itu namanya," kata Trump, seperti dikutip dari english.alarabiya.net, Rabu, 26 Desember 2018.
Trump menegaskan pada Senin, 24 Desember 2018, pihaknya telah menyetujui sebuah kontrak pembangunan tembok wilayah perbatasan di daerah Texas sepanjang 185 kilometer. Gedung Putih tidak memberikan detail proyek tersebut.
Presiden AS Donald J. Trump, dan Ibu Negara Melania Trump, memberi penghormatan di depan peti jenazah mantan Presiden AS George H.W. Bush di Rotunda Capitol AS di Washington, DC, AS, Senin, 3 Desember 2018. Presiden ke-41 AS, George H.W. Bush, meninggal pekan lalu pada usia 94 tahun. REUTERS/Shawn Thew
Presiden Trump pun mengatakan pihaknya akan mengunjungi wilayah perbatasan pada akhir Januari 2019 sebagai tanda dimulainya proses pembangunan. Pembangunan tembok perbatasan ini ditujukan untuk mengatasi imigran ilegal yang masuk ke Amerika Serikat.
Pejabat tinggi Senat Partai Demokrat, Chuck Schumer, pada akhir pekan lalu mengatakan Presiden Trump harus mengabaikan pembangunan tembok perbatasan dan mengoperasikan kembali pemerintahan.