Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petugas medis Palestina pada Ahad memperingatkan bahwa tumpukan jasad di Gaza utara dapat menimbulkan "bencana lingkungan" di area tersebut, di tengah serangan brutal yang dilancarkan Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada tumpukan jasad di jalan-jalan yang tidak bisa diraih," kata Mohammad Abu Afsh, kepala Organisasi Bantuan Medis yang berpusat di Gaza, kepada Anadolu, sambil menggambarkan bahwa ada tanda-tanda serius menyangkut bencana lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Abu Afsh, Gaza utara juga mengalami sangat kekurangan jumlah dokter bedah akibat serangan Israel yang berulang.
“Tentara Israel berulang kali menargetkan rumah sakit dan staf medis serta mencegah dokter mencapai Gaza utara,” katanya menambahkan.
Pasukan Israel terus melancarkan serangan mematikan di Gaza utara sejak 5 Oktober 2024 yang diduga bertujuan untuk mencegah kelompok perjuangan Palestina, Hamas, membangun kembali kekuatan.
Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki Gaza utara dan menggusur penduduk dari sana.
Sejak saat itu, hampir tidak ada bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke wilayah itu termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Kelangkaan barang-barang itu membuat penduduk berada di ambang kelaparan.
Serangan Israel juga menewaskan hampir 4.000 orang di Gaza utara, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 45.000 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza.