Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universal Studios Beijing akhirnya dibuka untuk umum pada hari Senin, 20 September 2021, setelah menunggu dua dekade, termasuk penundaan karena pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembukaan yang sangat dinanti terjadi di tengah hubungan Amerika Serikat-Cina yang memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taman ini akan menjadi yang terbesar di antara Universal Studios lainnya dan merupakan studio kelima secara global. Ini juga yang pertama bagi Beijing, yang tidak memiliki taman hiburan bermerek besar untuk menyaingi resor Disney di Shanghai dan Hong Kong.
Taman hiburan ini akan menjadi taman Universal pertama dengan bagian yang didedikasikan untuk film "Kung Fu Panda" dan mencakup area berdasarkan franchise Harry Potter, yang populer di Cina.
Di tengah hujan ringan dan keamanan yang ketat pada hari Senin, hari libur umum di Cina untuk menandai Festival Pertengahan Musim Gugur, arus pengunjung yang membawa payung memasuki resor.
"Ketika datang ke Universal Studios, kita semua adalah penggemar berat film Marvel," kata warga Beijing berusia 27 tahun, Pi Tiantian, kepada Reuters
"Kami sangat ingin merasakan resor ini. Selain itu, dia juga sangat menyukai Harry Potter," katanya sambil menunjuk seorang pria muda di sampingnya.
Seorang karyawan Universal Studios mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah pengunjung dibatasi sekitar 10.000 untuk Senin karena pandemi meskipun taman memiliki kapasitas untuk lebih banyak lagi.
Semua 10.000 tiket untuk pembukaan, tersedia dalam pra-penjualan pada 14 September, terjual habis dalam tiga menit, menurut Trip.com Group.
"Ini adalah waktu yang langka dalam waktu yang lama ketika topik bertema Amerika telah menarik pujian yang begitu jelas dan meluas di Cina," tulis Global Times, tabloid nasionalistik yang diterbitkan oleh People's Daily milik Partai Komunis Cina, pekan lalu.
Pengunjung yang berbasis di Beijing merebut 40 persen tiket untuk bulan pertama, sementara kota Tianjin dan Shanghai adalah sumber pelanggan terbesar kedua dan ketiga, menurut situs web perjalanan qunar.com.
Namun, banyak pembeli mengeluh di media sosial tentang harga tiket, yang berkisar dari 418 yuan (sekitar Rp925 ribu) di musim sepi hingga 748 yuan (sekitar Rp1,4 juta) selama periode puncak.
Resor ini diusulkan 20 tahun lalu oleh Beijing Tourism Group, menurut China Daily, dan 30 persen sahamnya dimiliki oleh Comcast Corp's Universal Parks & Resorts dan 70 persen oleh Beijing Shouhuan Cultural Tourism Investment milik negara.
Duta Besar Cina yang baru untuk Washington, Qin Gang, menyamakan perjalanan rollercoaster taman itu dengan hubungan antara kedua negara.
"Setelah semua jatuh dan bergetar, rollercoaster akhirnya mendarat dengan lembut," tweetnya pada 14 September 2021.
Universal Studios mengumumkan pengembangan resor pada tahun 2014 dengan perkiraan biaya 3,3 miliar dolar AS. Pada tahun 2017, Kepala Eksekutif Comcast Brian Roberts mengatakan taman tersebut dapat menyediakan 1 miliar dolar AS arus kas operasi per tahun setelah dibuka.
Taman ini diperkirakan menghasilkan pendapatan lebih dari 10 miliar yuan (Rp 22 triliun) per tahun dengan 12 juta kunjungan, menurut Beijing Daily yang dikelola pemerintah.