Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah surat elekronik yang sampai ke meja redaksi Reuters mengungkap pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang mengevaluasi pembubaran USAID, mengusulkan penghentian bantuan ke Lebanon yang sedang dikoyak krisis dan menghentikan bantuan untuk etnis Rohingya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surat elektronik itu bertanggal 16 Februari 2025 yang ditulis oleh Peter Marocco, wakil USAID sementara. Surat itu berisi sejumlah pandangan untuk mengakhiri beberapa program bantuan yang dianggap tidak membawa keuntungan pada Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Marocco terlihat ingin etnis Rohingya dan pemerintah Lebanon mengutarakan rasa terima kasih atas dukungan yang telah dikucurkan Amerika Serikat. Sebab Amerika Serikat saat ini harus punya hal-hal untuk dipertimbangkan atau itikad baik dari pihak-pihak yang telah menerima bantuan dari warga Amerika Serikat.
Surat elektronik itu ditujukan pada Tim Meisburger, Kepala bidang kemanusiaan USAID. Marocco ingin Meisburger melakukan tindakan agar bisa menarik perhatian Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengingat Lebanon dan pengungsi etnis Rohingya di Myanmar sangat bergantung pada bantuan Amerika Serikat
“Kita harus membuat sejumlah pemaparan terkait dengan bagaimana kita memberikan rekomendasi. Cepat, berilah sinyal. Meskipun kami punya berbelas kasih, namun orang-orang itu (penerima bantuan) sudah mendapat peringatan pada 5 November 2025. Banyak hal harus kita rubah,” kata Marocco, merujuk pada tanggal pilpres 2024.
“Tolong tulis metode terbaik dan susunan waktunya untuk mengurangi ketergangtungan ini yang bisa kita (USAID) upayakan dari mereka (penerima bantuan) atau mitra-mitra kami. Tidak ada yang punya utang budi di sini,” tulis Marocco dalam suratnya, yang kemungkinan merujuk pada kewajiban Amerika Serikat memberikan bantuan lebih lanjut.
Sebuah sumber yang faham dengan isu ini, membenarkan autentifikasi surat elektronik tersebut. Sumber itu juga menyebut Marocco sedang berusaha menghentikan bantuan untuk etnis Rohingya dan Lebanon.
“Marocco tidak yakin orang-orang ini perlu lebih banyak bantuan,” kata sumber tersebut.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menolak berkomentar perihal ini. Marocco dan Meisburger juga memilih bungkam.
Pilihan editor: Para Menlu G7 Bertemu Bahas Ukraina dan Cina