Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian Denmark pekan lalu menemukan varian Omicron punya kemampuan lebih baik dalam menghindari kekebalan orang yang divaksinasi daripada varian Delta, yang menjadi salah satu faktor mengapa Omicron menyebar lebih cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejak penemuan varian Omicron yang sangat bermutasi pada November, para ilmuwan telah berlomba untuk mencari tahu apakah varian virus corona itu menyebabkan penyakit yang kurang serius dan mengapa ia tampak lebih menular daripada varian Delta yang mendominasi sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebuah virus dapat lebih menular karena beberapa alasan, seperti waktu bertahan di udara, kemampuannya untuk menempel pada sel, atau penghindaran dari sistem kekebalan tubuh.
Menyelidiki hampir 12.000 rumah tangga Denmark pada pertengahan Desember, para ilmuwan menemukan bahwa Omicron 2,7 hingga 3,7 kali lebih menular daripada varian Delta di antara orang Denmark yang divaksinasi, seperti dikutip dari Reuters, 3 Januari 2021.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Copenhagen, Statistics Denmark dan Statens Serum Institut (SSI), menunjukkan virus menyebar lebih cepat karena lebih baik dalam menghindari kekebalan yang diperoleh dari vaksin.
"Temuan kami mengonfirmasi bahwa penyebaran cepat Omicron (varian) terutama dapat dianggap berasal dari penghindaran kekebalan daripada peningkatan yang melekat dalam transmisibilitas dasar," kata para peneliti studi yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Tujuh puluh delapan persen orang Denmark telah sepenuhnya divaksinasi, sementara hampir 48% dari mereka telah menerima suntikan ketiga yang "ditingkatkan". Delapan dari sepuluh orang Denmark telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech.
Studi ini juga menemukan bahwa orang yang divaksinasi booster lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus, terlepas dari variannya, daripada yang tidak divaksinasi.
Meskipun lebih menular, varian Omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang tidak terlalu serius, kata direktur teknis SSI Tyra Grove Krause, mengatakan kepada media lokal pada Senin.
"Meski Omicron masih dapat memberikan tekanan pada sistem perawatan kesehatan kami, semuanya menunjukkan bahwa itu lebih ringan daripada varian Delta," katanya, menambahkan risiko dirawat di rumah sakit dengan Omicron adalah setengahnya dengan Delta.
Temuan itu serupa dengan hasil beberapa penelitian lain perihal Omicron.
Dari total 93 orang yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 dari varian Omicron pada akhir Desember, kurang dari lima menerima perawatan intensif, menurut data Denmark.
REUTERS