Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Seoul – Jumlah kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 di Korea Selatan meningkat menjadi 5.621 kasus dan 32 orang meninggal pada Rabu, 4 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mayoritas kasus terjadi di dan sekitar Kota Daegu, yang merupakan kota keempat terbesar di negara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wabah virus Corona menyebar di kota ini lewat transmisi dari salah satu kelompok jemaat gereja di sana.
Petugas medis telah menyelesaikan pemeriksaan sekitar 200 ribu anggota dari Gereja Shincheonji Yesus atau Shincheonji Church of Jesus.
Petugas juga memeriksa kesehatan dari ribuan orang lainnya dalam klaster yang lebih kecil.
“Kita butuh tindakan khusus dalam masa darurat,” kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun, dalam rapat kabinet seperti dilansir Reuters pada 4 Maret 2020.
Chung juga mengatakan pemerintah dan semua pihak harus menggunakan semua sumber daya yang ada agar bisa meminimalkan dampak ekonomi dari wabah virus Corona.
Rumah sakit di Korea Selatan mengalami kendala besar dan berusaha mengakomodasi sebanyak mungkin pasien di tengah keterbatasan tempat tidur.
Ada 2.300 orang di Daegu yang menunggu izin agar bisa dirawat di rumah sakit dan fasilitas medis sementara lainnya.
Petugas mulai menggunakan 100 tempat tidur militer dan akan mendapat tambahan 200 tempat tidur lainnya pada Kamis pekan ini.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, menyatakan perang terhadap wabah virus Corona. Dia meminta maaf kepada publik karena terjadi kekurangan masker wajah. Dia juga menjanjikan suntikan dana bagi pengusaha kecil yang terdampak wabah virus Corona di negara ekonomi keempat terbesar di Asia itu.