KARENA alasan-alasan kesehatan, Nikolai A. Tikhonov, 80, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai PM Uni Soviet, Jumat pekan silam. Hal ini memang sudah dispekulasikan sejak beberapa bulan berselang, dan Vitaly Vorotnikov diramalkan akan terpilih sebagai penggantinya. Tapi yang muncul adalah seorang muka baru, Nikolai I. Ryzhkov, 56, ekonom anggota Politbiro, teman dekat sekjen PKUS (Partai Komunis Uni Soviet) Mikhail S. Gorbachev. Lulus sebagai insinyur pada 1959, Ryzhkov langsung bekerja pada pusat industri berat di kota yang sama. Dalam tempo 12 tahun, ia sudah dipercaya memimpin pusat industri tersebut, dan pada 1974 ditarik ke Moskow. Ryzhkov diangkat menjadi anggota komisi anggaran dan perencanaan, lalu berpindah ke komisi industri. Bagaikan meteor, karier politiknya juga melesat dengan amat cepat. Berkat kelihaian pembinanya Yuri Andropov, Ryzhkov pada 1981 terpilih menjadi anggota Komite Sentral PKUS. Dan awal tahun ini, ia sudah diorbitkan ke Politbiro tanpa lebih dahulu menjadi calon anggota sebagaimana lazimnya. Sebagai PM, Ryzhkov memimpin kabinet yang beranggotakan lebih dari 60 menteri. Ia bertanggung jawab untuk keberhasilan ekonomi, suatu sasaran yang sangat menentukan masa depan negeri itu. Dengan pengangkatan Ryzhkov, regenerasi di kalangan pimpinan tertinggi Uni Soviet boleh di katakan hampir tuntas. Viktor V. Grishin, 71, adalah satu-satunya orang Brezhnev yang kini masih bercokol di Politbiro. Dan penggusurannya juga cuma soal waktu. Masih diperlukan sedikitnya lima tahun lagi untuk membuktikan apakah dia, atau tepatnya tiga serangkai - Sekjen Mikhail Gorbachev, PM Nikolai Ryzhkov, dan ideolog Yegor K. Ligachev - benar-benar tangguh sebagai pemimpin dan pewaris Kremlin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini