Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Wakil PM Australia Minta Maaf, Sebut Scott Morrison Munafik dan Pembohong

Perdana Menteri Australia Scott Morrison disebut munafik dan sombong oleh wakilnya, Barnaby Joyce.

5 Februari 2022 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perdana Menteri Australia Scott Morrison merapikan masker saat konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di depan Istana Elysee di Paris, Prancis, 15 Juni 2021. [REUTERS/Pascal Rossignol]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce meminta maaf kepada Perdana Menteri Scott Morrison karena menyebutnya seorang munafik dan pembohong. Ia juga mengatakan bahwa Morrison telah menolak tawarannya untuk mengundurkan diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Morrison mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia menerima permintaan maaf Joyce. Dalam pesan yang bocor, Joyce mengatakan tahun lalu bahwa dia tidak pernah mempercayai Scott Morrison.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dia adalah seorang munafik dan pembohong dan itu sudah berlangsung lama," tulis Joyce kepada mantan staf Partai Liberal Morrison.

Pernyataan Joyce semakin mengguncang posisi politik Morrison, yang semestinya mengadakan pemilihan federal pada Mei. Peringkat Morrison sedang anjlok karena dinilai gagal menangani virus corona yang didorong oleh varian Omicron.

"Saya ingin meminta maaf kepada perdana menteri. Saya seharusnya tidak pernah menulis teks seperti yang saya lakukan," kata Joyce dalam konferensi pers, Sabtu, 5 Februari 2022. "Pandangan saya dari backbench tentang perdana menteri didasarkan pada asumsi dan komentar, bukan dari hubungan kerja satu lawan satu."

Joyce menjadi wakil perdana menteri pada 2021 sebagai pemimpin Partai Nasional, bukan sebagai orang yang ditunjuk Morrison. Partai Joyce, yang memiliki kekuatan untuk mencopotnya sebagai pemimpinnya, mengatakan tidak akan berkomentar di luar pernyataan Joyce.

Scott Morrison menanggapi pernyataan Joyce. "Hubungan berubah seiring waktu. Politisi juga manusia. Kita semua memiliki kelemahan dan tidak ada dari kita yang sempurna."

Pesan teks Joyce, pertama kali dilaporkan pada Jumat malam oleh Nine Newspapers. Pesan itu dikirim melalui pihak ketiga kepada mantan staf Partai Liberal Brittany Higgins. Higgins mengaku telah mengalami pelecehan seksual di Gedung Parlemen pada Maret 2019.

Pemimpin Partai Buruh Oposisi Anthony Albanese mengatakan bahwa Joyce tidak bisa melanjutkan jabatannya sebagai wakil perdana menteri. "Saya tidak peduli bahwa semua anggota Partai Liberal saling tidak menyukai," kata Albanese pada sebuah pengarahan. "Yang saya pedulikan adalah konsekuensi dari pemerintahan yang tidak berfungsi."

Baca: Pasien Covid-19 yang Rawat Inap di Australia Turun

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus