Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Palestina di utara Gaza pada Kamis, 23 Januari 2025, menyiapkan tenda-tenda untuk menampung orang-orang yang ‘pulang kampung’ dan kehilangan tempat tinggalnya. Warga Gaza mulai pulang ke tempat asal mereka menyusul disepakatinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga Palestina mendirikan tenda di tanah terbuka dengan dikelilingi gedung-gedung yang hancur. Sekelompok laki-laki mulai mendirikan tenda-tenda untuk menyambut anggota keluarga mereka yang berencana pulang ke utara Gaza pada Sabtu, 25 Januari 2025, atau saat kelompok Hamas akan membebaskan sandera gelombang kedua dan ditukar dengan pembebasan tahanan warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ratusan ribu warga Palestina diperkirakan kembali ke utara Jalur Gaza, pulang ke rumah mereka yang sudah menjadi remah-remah setelah 15 bulan perang Gaza berkecamuk. Militer Israel melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Gaza hingga membuat wilayah itu benar-benar hancur dan menewaskan lebih dari 47 ribu warga Gaza.
“Apakah tenda ini yang kami impikan? Tenda ini bisa memuat sampai 10 orang. Tenda ini untuk menyambut anak-anak saya yang pulang dari selatan Gaza. Apakah ini tempat yang layak?,” Tanya Wael Jundiya saat menyiapkan tenda untuk anak-anaknya, yang dulu berlindung di Mawasi yakni sebuah area pinggir pantai selatan Gaza.
Jundiya mengatakan pada Sabtu, 25 Januari 2025, orang-orang akan berdatangan dari selatan dan membanjiri Gaza City. Namun mereka kemungkinan tak kebagian tempat di Gaza City karena tempat penampungan di sana hanya bisa menampung 100 orang-an, sedangkan yang datang mungkin 1.5 juta orang.
Selain warga Gaza, anggota Hamas juga tampak kembali ke jalan-jalan di Gaza setelah lebih dari setahun bersembunyi di terowongan dan menghindari serangan udara Israel. Mereka kembali terlihat setelah Israel Hamas sepakat melakukan gencatan senjata.
Pada Minggu, 19 Januari 2025, dunia menyaksikan Hamas menyerahkan tiga sandera Israel kepada Palang Merah. Puluhan anggota Hamas yang mengenakan balaclava dengan ikat kepala hijau khas kelompok itu terlihat di alun-alun Kota Gaza yang penuh sesak mengatur acara yang kacau itu. Sedangkan pada Senin, 20 Januari 2025, wakil menteri dalam negeri Hamas untuk wilayah tersebut keluar dan berkeliling di Kota Gaza. Ia menyatakan bahwa warga Gaza hidup di masa kemenangan. Saat Hamas kembali ke jalan, pasukan Israel menarik diri dari wilayah yang padat penduduk.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini