Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Warga Kongo Waswas Ada Penyakit Misterius

Penyakit seperti malaria telah menewaskan puluhan orang di Kongo. Penyakit ini belum teridentifikasi apakah disebabkan virus atau bakteri.

14 Desember 2024 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penyakit misterius atau yang belum terdiagnosis diklaim telah merenggut nyawa puluhan orang di Republik Demokratik Kongo dalam beberapa pekan terakhir. Temuan ini diungkap oleh otoritas pada Rabu, 11 Desember 2024, berdasarkan hasil awal labolatorium. Penyakit itu seperti gejala penyakit malaria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah sampel sudah diambil dari pasien-pasien yang terinfeksi, di mana 9 dari 12 sampel yang diujikan positif penyakit malaria meskipun kualitas sampel dilaporkan buruk. Jean-Jacques Muyembe, ahli mikrobiologi Kongo dan direktur jenderal Institut Nasional Penelitian Biomedis di Kinshasa, mengatakan penelitian yang dijalankan untuk mengkonfirmasikan apakah penyakit ini epidemi lokal. Dia curiga kemungkinan besar malaria adalah penyebabnya mengingat sebagian besar korbannya adalah anak-anak.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pada awal pekan ini, Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mencatat sebagian besar sampel yang diujikan positif malaria. Akan tetapi, dia menyadari mungkin ada sejumlah penyakit yang menjadi penyebabnya. Sample lebih lanjut akan dikumpulkan dan dianalisis.      

Menurut WHO, sudah ada 406 kasus yang dilaporkan terkait dengan penyakit misterius ini. Ada 31 kematian periode 24 Oktober dan 5 Desember 2024. Sebagian besar kasus dialami anak-anak di bawah 14 tahun di 9 dari total 30 area di Panzi, Provinsi Kwango, Kongo.  

Pada akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo mengumumkan di media sosial kalau 376 orang terinfeksi dan 79 meninggal yang sebagian besar korban adalah balita. Penyakit yang belum teridentifikasi ini gejalanya adalah demam, sakit kepala, batuk, pilek dan nyeri sendi. 

Dieudonne Mwamba, Kepala National Institute untuk Kesehatan Masyarakat, mengatakan tanpa sebuah diagnosis yang disimpulkan, maka masih belum diketahui apakah penyebab penyakit ini karena bakteri atau virus.  

Sedangkan otoritas setempat, termasuk Apollinaire Yumba Menteri Kesehatan Provinsi, mendesak warga Kongo agar berhati-hati supaya tidak terjadi penyebaran penyakit lebih lanjut. Warga dianjurkan untuk tidak menyentuh tubuh pasien yang diduga meninggal karena penyakit yang belum teridentifikasi ini (tanpa sarung tangan). Lokasi pasien-pasien dengan penyakit yang belum teridentifikasi ini berada di wilayah terpencil yang berlokasi sekitar 700 kilometer dari Ibu Kota Kinshasa. Kapasitas alat pengujian pun masih terbatas sehingga sampel harus dibawa ke Kikwit yang jaraknya sekitar 500 kilometer untuk di analisis.      

Sumber: RT.com  

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus