Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Selandia Baru pada Selasa, 31 Januari 2023, meminta warga Kota Auckland diminta bersiap dengan badai selanjutnya, padahal warga mulai membersihkan rumah setelah dihajar tanah longsor dan disapu serangkaian banjir terbesar yang pernah terjadi di Auckland
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Empat orang kehilangan nyawa dalam banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam Auckland dalam tiga hari terakhir akibat guyuran hujan deras. Pemerintah Kota Auckland dan Northland sudah memberlakukan status darurat.
Kondisi tanah longsor akibat hantaman banjir yang terjadi di Auckland, Selandia Baru, 30 Januari 2023. Newshub/via Reuters TV/Handout via REUTERS
Dengen prakiraan guyuran hujan lebat masih akan berlangsung, itu akan menjadi pukulan telak bagi Kota Auckland. Sebab dalam empat hari terakhir saja, Kota Auckland sudah digenangi air dan air sungai meluap sehingga curah hujan yang kemungkinan turun bisa meningkatkan risiko banjir bandang serta tanah longsor.
Kunjungan warga ke pantai – pantai yang ada disekitar Kota Auckland dibatasi karena air sudah tercemar, sejumlah jalan utama ditutup dan sekolah di penjuru Kota Auckland masih diliburkan sampai 7 Februari 2023. Kota Auckland berpopulasi sekitar 1,6 juta jiwa. Pusat-pusat evakuasi sudah didirikan disekitar Kota Auckland.
Badan prakiraan cuaca di Selandia Baru memperkirakan sekitar pada Selasa sore, 31 Januari 2023, waktu setempat hujan akan mengguyur wilayah utara Selandia Baru selama 12 jam sampai 24 jam. Curah hujan bisa sampai 120 milimeter yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah di Auckland.
“Hujan lebat datang berkelompok. Kami tidak memperkirakan dampaknya akan terjadi sepanjang malam. Jadi, bersiaplah terhadap kemungkinan tanah longsor dan banjir berikutnya,” demikian keterangan ahli meteorologis Met Service Georgina Griffiths.
Sedangkan Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan pihaknya akan menerima bantuan dari Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk mengatasi banjir.
“Tentu saja jika ada cara bagi Australia untuk membantu, kami akan mengambil dukungan itu,” kata Hipkins, menjelang kunjungan kerja ke Australia pekan depan. Ini adalah lawatan kerjanya ke luar negeri yang pertama sejak terpilih menjadi orang nomor satu di Selandia Baru pada bulan ini menyusul pengunduran diri Jacinda Ardern.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.