LONDON pertengahan Maret telah menarik perhatian banyak orang.
Pertama, ketika koran-koran di Fleet Street memberitakan Jeremy
Thorpe, ketua dari Partai Liberal. Thorpe seorang homoseks dan
dianjurkan untuk turun dari pucuk pimpinan partai tersebut.
Beberapa hari setelah berita tentang Thorpe, ada pengumuman
resmi dari Downing Street 10, rumah kediaman Perdana Menteri.
Harold Wilson, tepat berusia 60 tahun waktu dia mengumumkan
permintaan berhentinya, telah memimpin Partai Buruh selama 13
tahun dan duduk sebagai Perdana Menteri selama 8 tahun. Ratu
Elizabeth telah meluluskan permintaan berhentinya ini. tapi
katanya, Wilson sebetulnya telah berjanji pada sang isteri
ketika Pebruari 1974 berlangsung pemilihan umum. Wilson berjanji
bahwa pada usia 60 tahun dia akan pensiun dari dunia politik.
Kritikan timbul akan berhentinya tiba-tiba dari Wilson di kala
nilai poundsterling merosot terus (minggu kemarin œ 1 = $ 1.80),
inflasi mencapai 23,5%, pengangguran makin bertambah dan
partainya Wilson (Buruh) sedang ricuh terus.
Alasan resmi Wilson adalah: dia sudah memimpin Partai Buruh
begitu lama dan lebih baik kasih kesempatan pada yang lain,
sehingga soal-soal rumit bisa dipecahkan oleh pendatang baru
yang lebih segar. Pemilihan dari Partai Buruh (sebagai ketua
yang juga otomatis jadi Perdana Menteri), seminggu setelah
Wilson mundur, belum menemukan tokoh yang mendapat suara
mayoritas Michael Foot (Menteri Tenaga Kerja) dari sayap kiri,
seorang cendekiawan dan jago pidato, mendapat 90 suara. Menteri
Luar Negeri James Callaghan yang dianggap akan duduk di kursi
Perdana Menteri, cuma mendapat 84 suara. Pemilihan akan
dilakukan lagi 5 April nanti, sampai tercapai jumlah mayoritas
(menyolok). Kemungkinan besar, dengan pecahnya Partai Buruh
(sayap kiri dan kanan) ini, akan memaksa Inggeris mengadakan
pemilihan umum tahun depan.
Ratu Gusar
Tapi dari dua hal yang cukup menghebohkan London, persoalan
pisah resminya antara Puteri Margaret dengan suaminya yang kini
jadi Lord Snowdon (waktu jadi orang biasa namanya Anthony
Amstrong Jones). Ada yang menduga, monarki Inggeris akan goncang
karena peristiwa ini.
Menikah 16 tahun lamanya, tiga tahun setelah Margaret hatinya
hancur karena gereja dan keluarganya melarang dia menikah dengan
pilot tapi duda yang bernama Peter Townsend. Amsrong Jones,
juru potret freeknce yang selalu keliling kota dengan sepeda
motor sementara itu juga memboncengkan seorang gadis model dari
Asia, tiba-tiba dibawa Margareth ke Buckingham untuk
diperlenalkan sebagai "laki-laki yang akan jadi suami saya".
Biarpun banyak keluarga istana sebetulnya tidak berkenan
pemegang tampuk kerajaan deretan kelima ini menikah dengan
Amstrong Jones, Ratu Elizabeth toh mengijinkan adiknya
menikah. Ketimbang tidak menikah sama sekali.
Perkawinan berjalan cukup mewah walaupun tidak meriah. Tony
yang kemudian diberi titel Lord, harus berhenti dari
pekerjaannya semula, tukang potret . Dari perkawinan ini,
tunjangan untuk Margaret jadi naik (œ 35,000) dan pasangan baru
ini tinggal di istana Kensington. Dua tiga tahun dia patuh, tapi
menganggur dan hidup dari gaji isteri, memang bukan hal yang
enak dan terhormat buat seorang laki-laki. Kembali sebagai juru
potret beberapa koran,
Jones semakin banyak keliling dunia dan meninggalkan isterinya.
Titel Lord atas usul Margaret sendiri, dinaikkan jadi Earl. Tapi
hal ini tidak bisa membujuk Jones untuk berhenti dari
pekerjaannya. Pertengkaran-pertengkaran ditambah lagi dengan
desas-desus bahwa Amstrong Jones punya pacar lain. Puncak dari
semua itu ketika Margaret berlibur dengan Roddy Llewellyn --
seorang yang 17 tahun lebih muda -- di kepulauan Karibia, tempat
mana pernah dipakai bulan madu antara Margaret-Amstrong Jones.
Pisah secara resmi (bukan bercerai) kemudian diumumkan oleh
pihak istana. "Ini karena urusan moral saja, sebab biar
bagaimanapun Ratu Elizabeth adalah juga kepala dari gereja
Inggeris", kata seorang pejabat dari kedutaan Inggeris. Titel
Lord atau Earl tentu akan hapus bagi Amstrong Jones. Diapun
harus keluar dari istana Kensington dan pengaturan tentang
anak, karena Margaret lebih kaya, Viscount Linley, 15 tahun dan
Lady Sarah, 12 tahun, akan turut ibunya. Selama ini Amstrong
Jones memang tidak pernah mendapat tunjangan uang dari negara
karena perkawinannya dengan Margaret. Tugas-tugas kerajaan,
selama ini memang tidak pernah dipikul Amstrong Jones, kecuali
cuma mendampingi isterinya. Perpisahan ini akan berlangsung
terus tanpa limit waktu. Mungkin bisa puluhan tahun, bisa juga
cuma beberapa bulan dan hal ini berarti bahwa keduanya tidak
akan bisa menikah lagi.
Mereka yang memang anti kerajaan, banyak yang mengecam Margaret.
Yang paling lain dari yang lain komentar tentang Margaret ialah
datang dari Presiden Idi Amin, dari Uganda. Katanya lewat radio
Uganda: "Pelajaran yang baik buat kita kaum laki-laki, untuk
tidak menikah begitu saja pada wanita yang lebih tinggi
kedudukannya dari kita sendiri. Karena, anda bisa dipecat begitu
saja oleh isteri anda".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini