Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Sebuah patung karya seniman asal Amerika Serikat, Jeff Koons, terjual dengan nilai fantastis senilai US$91.1 atau sekitar Rp1.31 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca:
“Ini merupakan nilai penjualan karya seni termahal untuk seniman yang masih hidup,” begitu dilansir ABC pada Rabu, 15 Mei 2019.
Ini merupakan patung baja mengkilap berbentuk kelinci setinggi 104 centimeter.
Karya seni ini sempat diprediksi bernilai sekitar 50 juta dolar Australia atau sekitar Rp500 miliar. Karya seni ini dianggap sebagai salah satu karya paling bernilai pada abad 20.
Proses penjualan karya seni ini melibatkan rumah lelang Christie’s. Nilai penjualan kelinci baja ini menyalip nilai jual lukisan karya seniman Inggris yaitu David Hockney yaitu “Potrait of an Artist (Pool with Two Figures).
Baca:
Karya seni lukisan ini terjual di rumah lelang Christie’s seharga US$90.3 juta atau sekitar Rp1.3 triliun.
Nilai pelelangan yang luar biasa ini merupakan pengalaman kedua Koons. Karya itu berupa seni patung berbentuk anjing pudel dengan judul “Baloon Dog (Orange)”, yang terjual seharga US$58.4 juta pada 2013 atau senilai Rp845 miliar pada 2013.
Penjualan patung kelinci, yang dibuat pada 1986, itu sebenarnya ‘hanya US$80 juta atau sekitar Rp1.15 triliun. Tapi setelah ditambah dengan komisi dan biaya-biaya, nilainya mencapai US$91.075.
Baca:
Koleksi kelinci metal ini merupakan milik mogul media yaitu S.I. Newhouse, yang kerajaan bisnisnya termasuk perusahaan media Conde Nast, yang memiliki majalah seperti Vogue, The New Yorker, dan Vanity Vair.
“SI mewakili pribadi dengan kombinasi langka yaitu mata yang jeli, dan keingintahuan intelektual yang hebat,” kata Tobias Meyer, penasehat dari keluarga Newhouse seperti dilansir situs Christies.com terkait lelang patung "Kelinci" ini. “Dia membaca dengan lahap mengenai seniman yang dikaguminya, dan tidak ada yang dapat menghentikannya begitu dia memutuskan untuk mendapatkan sebuah karya seni yang memenuhi standarnya.”