Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga di daerah Woodlands, Singapura, sekarang memiliki pilihan yang aman dari pencurian atau basah oleh hujan saat memarkir sepeda mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem parkir bawah tanah 4,7 juta dolar Singapura atau setara Rp47,4 miliar, yang disebut SecureMyBike, resmi diluncurkan pada Jumat, 5 Januari 2018, di Kampung Admiralty. Ini merupakan sebuah kompleks perumahan terpadu di sebelah stasiun MRT Admiralty.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Korupsi Keppel Corp, Lunturnya Citra Bersih Singapura
Ini adalah sistem parkir sepeda bawah tanah otomatis pertama di Singapura.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Land Transport Authority (LTA) untuk mendorong lebih banyak orang untuk bersepeda.
Baca: Libur Natal, Karimun Diserbu Wisatawan Malaysia dan Singapura
Pesepeda harus membuat akun di kios pendaftaran, yang berada di belakang fasilitas parkir. Nomor pin akan dikirim ke ponsel mereka setelah registrasi, yang bisa mereka gunakan untuk menyimpan dan mengambil sepeda mereka.
Setelah memasukkan nomor pin di kios parkir, sebuah pintu otomatis akan terbuka bagi pengendara sepeda untuk mendorong sepeda mereka ke sel dan sepeda akan bergerak menuruni poros silinder bawah tanah.
Ada tiga poros silindris terpisah, yang bisa menyimpan sekitar 500 sepeda.
Setiap poros, yang memiliki tujuh tingkat, terbentang 10 meter di bawah tanah.
Selain memarkir sepeda mereka, pesepeda juga bisa menyimpan perlengkapan bersepeda lainnya seperti helm dan kelengkapan keamanan bersepesa di dalam sel itu.
Namun untuk alasan keamanan, tiga sensor telah dipasang untuk memastikan penggunaan sistem yang tepat. Ini termasuk sensor untuk memastikan setiap unit penyimpanan tidak dimuat melampaui batas 35kg, sensor gerak untuk mendeteksi benda bergerak, dan sensor yang mengenali bagian logam dari sepeda.
Sebagai bagian dari pembukaan perdana, layanan akan gratis bagi pengguna sampai 31 Januari.
Dari tanggal 1 sampai 30 April, mereka akan dikenakan biaya 22 dollar Singapura atau sekitar Rp222 ribu per bulan untuk penggunaan tak terbatas atau 0,25 dollar Singapura atau sekitar Rp2500 per jam.
Setelah 30 April, tarif bulanan akan meningkat menjadi 48 dollar Singapura, sementara tarif per jam akan menjadi 0,45 dollar Singapura.
LTA mengatakan bahwa fasilitas parkir baru akan melengkapi parkir sepeda tingkat permukaan yang ada untuk mempromosikan bersepeda, terutama untuk perjalanan jarak pendek ke dalam Admiralty.
"Manfaat utama dari sistem parkir bawah tanah adalah membebaskan ruang permukaan untuk kegunaan lain, tapi mahal untuk menyiapkan sistem ini," kata juru bicara LTA, seperti yang dilansir Straits Times.
LTA tidak menentukan kapan uji coba akan berakhir, pihaknya masih menilai tingkat partisipasi sebelum memutuskan apakah akan membangun lebih banyak fasilitas semacam itu di bagian lain Singapura. Harganya pun bisa disesuaikan, tergantung respon masyarakat.
Percobaan Singapura ini awalnya dijadwalkan akan diluncurkan pada awal 2017, namun ditunda untuk pengujian lebih lanjut oleh pemasok Biceberg dan juga karena penundaan proyek Kampung Admiralty.