Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Yang jemu antre daging

Wawancara tempo dengan pemimpin gerakan serikat buruh solidaritas polandia, lech wallesa, 39. ia mengharap rakyat bisa berdikari dan tidak lagi antri daging.

26 September 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEPALAN tangannya begitu mantap kalau bersalaman. Tapi Lech Walesa, 39 tahun, jarang sekali tersenvum, dan rambutnya pun tidak setebal tahun lalu, ketika tukang las dan ahli listrik dari galangan kapal Lenin di Gdansk ini mengorbit namanya. Hanya kumisnya--yang pirang cokelat--semakin panjang ke bawah, melewati kedua sudut bibirnya. Pria dari Desa Popowo dan anak tukang kayu ini tetap mendapat simpati rakyat Polandia. Selalu ada di mana saja seseorang (pria, wanita, tua atau muda) yang memberinya bunga. Gerak-geriknya selalu sederhana, namun kalau ada kamera yang bersiap menjepretnya, ia selalu mencoba membetulkan letak jasnya. Ayah dari enam orang anak (termasuk dua putri) ini didatangi wartawan TEMPO Toeti Kakiailatu pada suatu pagi, dua pekan lalu, di gedung Olivia Gdansk, tempat Kongres Solidaritas I diadakan. Berikut ini petikan wawancarnya dengan Walesa: Ada yang mengatakan bahwa organisasi anda sebetulnya tidak mempunyai satu suara. Maksudnya, kalau ada 100 kepala, di situ ada pula 110 pendapat. Bagaimana anda mengatasinya? Selama saya masih mendapat kepercayaan memimpin, saya akan tetap mengarahkan Solidaritas ke arah yang benar. Kami ingin menjauhi korban pertumpahan darah. Kami ingin hidup yang lebih layak, kemerdekaan yang manusiawi. Bukankah siapa saja ingin begitu? Meskipun berbeda pendapat atau berbeda cara, tujuan kami sama. Pemerintah anda berpendapat bahwa Solidaritas sudah menyalahi janji. Tahun lalu sebagai serikat buruh, ia kini mempunyai tujuan politik. Nie, mie. Tidak ada janji itu. Sementara gerakan kami menjadi begitu besar, langkah kami yang mengikuti hati rakyat, tentu saja, akan menjadi suatu kekuatan sosial yang ampuh. Negara kami cukup kaya. Tapi mengapa kami harus antre makanan begitu panjang? Kesalah-kaprahan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kami, bangsa Polandia, niscaya sanup membangun kcmakmuran rakyat seperti . . . Di Amerika, misalnya? Nie. Bukan. Tidak perlu harus seperti Amerika Serikat, meskipun liburan ibu saya ada di sana. Tapi coba lihatlah Prancis, misalnya. Atau Jepang. Saya rasa, Polandia bisa jadi Jepang kedua. Atau lebih hebat. Itu sudah anda katakan di tv. Tapi bagaimana urusan Solidaritas dengan pemerintah? Kalau menginginkan Polandia yang berwibawa, pemerintah harus menuruti tuntutan kami. Keras atau lunaknya langkah kami nanti. itu akan disesuaikan dengan perlakuan pemerintah terhadap kami. Masalall ini yang kami bicarakan dalam Kongres. Awal Oktober, akan ada pemilihan pimpinan Solidaritas baru. Apakah anda merasa akan terpilih lagi? Yaah, saya tetap percaya akan missi saya yang saya yakini baik. Sama yakinnya seperti saya selalu berdoa setiap pagi. Saya pernah berkata, saya ini bukan apa-apa tanpa Tuhan. Tetapi apakah anda pernah berpikir, apa yang akan anda lakukan, kalau anda tidak dielu-elukan massa lagi? Yang sering saya pikirkan ialah apakah saya akan hidup sampai tua? Mungkin. Mungkin pula tidak. Tak seorang pun yang tahu. Kalau nanti saya punya banyak waktu, saya akan menghabiskan waktu saya dengan anak-anak dan istri saya yang semakin sering saya tinggalkan. Dan ada satu hal lagi. Saya akan berpuas-puas memancing ikan. Dan Polandia yang macam apa yang anda cita-citakan? Yang rakyatnya bisa menegakkan kepala karena bisa berdikari. Negara saya cukup kaya. Ada batubara, ada nikel, tanahnya subur untuk pertanian. Tetapi mengapa kita mempunyai utang yang begitu banyak? Mengapa harus antre berjam-jam untuk mendapatkan satu pon daging? Keadaan ini harus cepat diubah. Harus. Dan itu sudah menjadi tekad kami semua. Kami sudah tidak bisa mundur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus