Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia dan Korea Utara banyak yang tewas dalam pertempuran di wilayah Kursk, selatan Rusia. Diperkirakan ada 11.000 tentara Korea Utara dikerahkan di wilayah Kursk, tempat pasukan Ukraina menduduki sebagian besar wilayah setelah melancarkan serangan lintas perbatasan massal pada bulan Agustus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pidato video pada Sabtu malam, 4 Januari 2025, Zelensky mengutip laporan dari komandan tinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi. Ia mengatakan bahwa pertempuran itu terjadi di dekat desa Makhnovka, tidak jauh dari perbatasan Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam pertempuran kemarin dan hari ini di dekat satu desa, Makhnovka, di wilayah Kursk, tentara Rusia kehilangan hingga satu batalion tentara infanteri Korea Utara dan pasukan terjun payung Rusia," kata Zelensky dilansir dari Reuters. "Ini signifikan."
Presiden tidak memberikan rincian spesifik. Satu batalyon dapat bervariasi dalam jumlah, tetapi umumnya terdiri dari beberapa ratus pasukan.
Pekan lalu, Zelensky juga melaporkan sejumlah pasukan Korea Utara di wilayah Kursk berhasil dipukul mundur. Tentara Korea Utara itu tidak dilindungi oleh pasukan Rusia yang berperang bersama mereka.
Ia mengatakan warga Korea Utara mengambil tindakan ekstrem untuk menghindari ditawan. Dalam beberapa kasus mereka dieksekusi oleh pasukan sendiri.
Dalam pernyataan terbarunya, Zelensky juga mengatakan terjadi pertempuran sengit di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer di dekat kota Pokrovsk. Dia mengatakan, pasukan Rusia terus mengerahkan sejumlah besar personelnya dalam serangan.
Seorang juru bicara militer Ukraina sebelumnya mengatakan Pokrovsk tetap menjadi sektor garis depan terpanas. Tentara Rusia melancarkan serangan baru di dekat kota itu untuk memutus rute pasokan ke pasukan Ukraina.
Kota tersebut merupakan lokasi tambang yang menjadi satu-satunya pemasok batu bara kokas bagi industri baja Ukraina yang dulunya sangat besar, memiliki populasi sekitar 60.000 orang sebelum perang. Ukraina memperkirakan bahwa sekitar 11.000 orang dari mereka masih tinggal di kota tersebut.