Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi

Kamboja menyerang, dengan tank

Pasukan khmer merah menyerbu perbatasan muangthai dengan tank. penduduk diungsikan. muangthai protes ke pbb, perwakilan khmer di laos, peking dan pos khmer di aranyapet. (int)

13 Agustus 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SERANGAN itu bermula pada pukul 2.10 menit pagi Rabu pekan silam. Sejumlah sekitar 200 pasukan Khmer Merah secara serentak melakukan serbuan mendadak ke dalam wilayah Muantkai. Desa Ban Sa Ngae dan Ban Sa Lo Channgan yang terletak di perbatasan Muangthai-Khmer dimusnahkan dalam waktu singkat. Perlawanan pasukan darat Muangthai - yang ditempatkan di sana untuk membantu polisi perbatasan - tidak berhasil membendung serangan pasukan musuh yang cuma berada dalam wilayah Muangthai sekitar dua jam. Penghitunan korban pada pagi harinya menemukan jenazah sebanyak 29.14 di antaranya adalah jenazah anak-anak. Pasukan bantuan tentara Muangthai yang kemudian didatangkan tidak banyak bisa berbuat, meski beberapa pasukan Khmer sempat juga ditewaskan. "Berlainan dengan biasanya, kali ini pasukan Khmer muncul di perbatasan dengan tank-tank. Ini menunjukkan bahwa serangan mereka kali ini bukan sesuatu yang sifatnya insidentil," kata seorang juru bicara militer di Bangkok hari Kamis pekan silam. Mundurnya pasukan-pasukan Khmer Merah tidak lantas mengatasi ketegangan di perbatasan. Panglima Angkatan Darat Muangthai, Jenderal Sermana Nakhorn, yang meninjau perbatasan hari Kamis pekan silam, dengan tegas menyatakan niatnya untuk melakukan pembalasan keras kepada pihak Khmer Merah jika serangan diulangi kembali. Peringatan yang cukup keras ini nampaknya tidak terlalu merisaukan Pnompenh, sebab setiap mereka melakukan serangan --yang sedang mereka lakukan ke dalam wilayah Muangthai setiap itu pula tersiar peringatan keras dari pihak militer. Dan hingga kini belum ada tindakan nyata yang nampak dari Bangkok. Pancung Barangkali karena itulah maka pengungsian dari perbatasan sudah tidak bisa dihindari. Dengan menggunakan sejumlah angkutan militer -- termasuk helikopter -- penduduk Ban San Lo Changan dan Ban Sa Ngae ramai-ramai mengungsi sejak Rabu sore pekan silam Pengungsian yang berlangsung ketika bau mesiu masih belum lagi tertiup angin, terjadi pula dalam suasana kepanikan. Upaya tentara mengatasi kepanikan hampir tidak membuahkan hasil. Bukan cuma tidak berhasil membenahi mayat-mayat yang bergelimpangan, penduduk yang panik malah makin mengacau keadaan, ketika mereka berebut memancung mayat-mayat tentara Khmer yang tak sempat dibawa lari oleh teman-teman mereka. Dari Kuala Lumpur diberitakan bahwa Menlu Muangthai, Dr Upadit Pachariyangkul, telah memerintahkan pejabat bawahannya untuk mengirim nota protes ke PBB di New York. Dr Upadit yang berada di Kuala Lumpur untuk persiapan KTT ASEAN, dikutip oleh koran Bangkok Post sebagai mengungkapkan bahwa pernyataan protes juga telah dikirimkan ke kantor perwakilan Khmer di Viantianne (Laos), Peking (RRC) serta pos Khmer Merah di Aranyaphet yang terletak di perbatasan Muangthai-Khmer. Perdana Menteri Muangthai Thanin Kravicien, beberapa saat sebelum berangkat ke KTT ASEAN di Kuala Lumpur masih sempat memberikan keterangannya mengenai penyerangan tersebut. Kepada pers, Thanin mengumumkan analisanya yang terdiri dari dua dugaan. "Serangan itu tidak bisa dipisahkan dengan berita adanya bahaya kelaparan yan, melanda Kamboja. Dengan melakukan serangan, perhatian penduduk diharapkan bisa dialihkan ke tempat lain." Itu adalah dugaan pertama Thanin. Dugaan kedua nampaknya tidak seluruhnya bisa dipisahkan dengan usaha-usaha Muangthai menumpas kaum perusuh komunis di dalam negennya. Kata Thanin: "Dengan melakukan penyerangan di perbatasan utara, tentara Kamboja berharap bisa membuka kesempatan bagi bergiatnya perusuh-perusuh domestik." Bukan tidak mungkin bahwa kedua dugaan Thanin secara bersama memang merupakan kenyataan. Hal yang demikian ini akan lebih mudah dimengerti jika saja diketahui bahwa di kawasan selatannya, Muangtllai yang bekerja sama dengan Malaysia kini sedang dalam posisi yang terus maju dalam menumpas kaum pemsuh komunis. Kalau percobaan di selatan bisa diatasi dalam waktu dekat, maka Muangthai tentulah dengan mudah bisa mengalihkan sebanyak mungkin pasukannya ke utara. Dan ini tentu akan membikin pasukan-pasukan Khmer itu kewalahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus