Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEGENDANG sepenarian dengan The Hok Bing, bekas Wakil Komisaris Utama PT Theda Persada Nusantara- (TPN), Mohamad Rizki Pratama, 37 tahun, juga enggan bicara. Ia bukan tak bisa dikontak. Tapi setiap kali dihubungi melalui telepon selulernya, ia menjawab- pendek, ”Maaf sedang sibuk.” Kali lain, ia bertanya, ”Ada apa?” Ketika Tempo memperkenalkan diri, klik, telepon diputus.
Tatam—begitu Rizki biasa di-sapa—adalah putra sulung buah per-nikahan mantan presiden Megawati Soekarnoputri dengan Surindro, seorang pilot Angkatan Udara RI. Nama Tatam muncul saat Panitia Kerja DPR menuding- keterlibatannya dalam proyek pem-bangunan kompleks properti- di kawasan Kemayoran yang berbau nepotisme. Ia memang belakangan mengundurkan diri dari perusahaan itu setelah kasus ini jadi omongan. Tapi sulit membantah, tanpa dirinya, Theda tak akan mulus mendapat lisensi mengelola lahan bekas Bandara Kemayoran.
Meski tutup mulut, kepada Tempo, Tatam mengirimkan jawaban wawancara tertulis. Keterangan itu disampaikan melalui direksi- PT Dana Pensiun Perkebunan Nusantara, perusahaan yang kini memegang hak penuh atas pengelolaan tanah Kemayoran.
Kapan dan di mana Anda me-nge-nal The Hok Bing?
Seingat saya, saya mengenal The Hok Bing jauh sebelum Ibu menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan. (Kami) bertemu di Jawa Timur, pada acara peringatan HUT Bung Karno melalui seorang teman.
Menurut Anda, dia seorang -peng-usaha bonafide?
Yang saya tahu, The Hok Bing mempunyai kemampuan berusaha yang mandiri dan juga seorang pekerja keras di bidangnya.
Apa yang membuat Anda mau mendirikan PT Theda Persada- Nusantara, khususnya untuk membangun pusat bisnis Cina di Kemayoran?
Pada saat itu, kami memang sama-sama berniat mengembangkan usaha bersama secara profesional.
Berapa banyak saham Anda? Bagaimana nasibnya kini?
Posisi kami waktu itu sama. Tapi kemudian saya alihkan saham saya pada teman swasta juga. Nah, untuk perkembangan selanjutnya bisa langsung ditanyakan kepada para direksinya.
Anda memanfaatkan posisi Anda sebagai anak presiden?
Saya pada saat itu tidak pernah menggunakan ataupun memanfaatkan jabatan ibu saya (pre-siden) dalam setiap langkah, kegiatan, usaha kerja sama dengan pihak mana pun juga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo