Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pindad tak pernah melaksanakan transaksi persenjataan dengan RDM.
Pindad telah membeli lini produksi komponen amunisi yang dikerjasamakan dengan RDM.
Kerja sama dengan RDM bertujuan meningkatkan kapasitas produksi sekaligus transfer teknologi.
PT Pindad menegaskan bahwa artikel mengenai kerja sama perusahaan dengan Rheinmetall Denel Munition (RDM) dalam perdagangan senjata adalah tudingan tak berdasar. Pindad tak pernah melaksanakan transaksi persenjataan dengan RDM, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Kerja sama dengan RDM hanya meliputi pengembangan kapasitas produksi amunisi kaliber sedang dan propelan untuk amunisi kaliber kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerja sama dengan RDM untuk memenuhi kebutuhan nasional dan membangun industri pertahanan yang kuat, berdaya saing, serta mandiri. Pindad telah membeli lini produksi komponen amunisi yang dikerjasamakan dengan RDM. Fasilitas itu dirancang untuk menyokong program kemandirian industri pertahanan nasional dan telah diserahterimakan secara resmi. Dengan demikian, fasilitas produksi amunisi kaliber sedang tak ada kaitannya lagi dengan RDM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Pindad Sigit P. Santosa mengatakan kerja sama dengan RDM bertujuan meningkatkan kapasitas produksi sekaligus transfer teknologi. Indonesia memungkinkan untuk memproduksi amunisi kaliber sedang dan besar secara mandiri. Sigit menyebutkan kerja sama itu merupakan upaya mendukung politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
Pindad menggandeng RDM sebagai mitra karena hanya segelintir negara yang punya kemampuan untuk memproduksi propelan secara mandiri. Kemitraan tersebut memastikan kebutuhan amunisi untuk produksi dalam negeri tetap terpenuhi.
Pindad patuh terhadap regulasi yang berlaku dalam setiap kerja sama bisnis. Setiap aktivitas ekspor produk strategis memerlukan persetujuan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan.
Mengenai pemberitaan ekspor senjata ke Myanmar, Pindad menegaskan bahwa tak ada pengiriman senjata ke negara tersebut. Kami terakhir kali mengekspor amunisi ke Myanmar untuk kebutuhan olahraga dalam ASEAN Armies Rifle Meet, kompetisi menembak antar-militer Angkatan Darat se-Asia Tenggara. Pindad tak mengekspor lagi amunisi ke Myanmar setelah adanya imbauan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2021.
Pindad akan terus menjunjung prinsip tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan hukum, dan politik luar negeri yang bebas aktif. Tuduhan tak berdasar terhadap Pindad hanya spekulasi yang tak mencerminkan fakta.
Tanggapan:
Terima kasih atas hak jawab Pindad. Kami telah memuat penjelasan perseroan dalam wawancara dengan Direktur Utama Sigit P. Santosa. Informasi mengenai kerja sama bisnis Pindad dan RDM diperoleh dari pelacakan dokumen dan wawancara dengan narasumber kredibel. ●