Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Boom dai: emha terlalu gegabah menilai

Komentar laporan utama tentang boom dai. emha ainun nadjib terlalu gegabah menilai kaderisasi mubaligh oleh majelis tabligh muhammadiyah tidak laku. padahal, bagi umat jumlah besar laku.

2 Mei 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Membaca Laporan Utamar TEMPO, 11 April 1992, tentang boom dai, siapa pun gembira dan bersyukur. Soalnya, dai yang selama ini digerakkan kalangan sarungan, dan terbatas di masjid-masjid atau surau-surau, kini semakin luas. Mereka yang menggelutinya berasal dari bermacam golongan dan kegiatannya sendiri merebak ke mana-mana: kampus, kantor, hotel, dan lain-lain. Emha Ainum Nadjib, yang disebut-sebut dai baru, adalah orang paling gembira dengan perkembangan ini. Betapa tidak, ia digemari banyak orang. Pengajian-pengajian yang diadakannya dibanjiri jemaah. Emha merasa bahwa dakwah yang dilakukan daidai baru paling bisa diterima masyarakat. Hingga ia membuat penilaian bahwa kaderisasi mubalig yang diadakan Majelis Tabligh Muhammadiyah tidak akan laku. Sayang sekali, Emha terlalu gegabah. Emha lupa bahwa umat yang membutuhkan dakwah di luar hotel-hotel atau kampus jauh lebih banyak. Mereka itu tinggal di desa dan daerah terpencil seperti daerah transmigran. Apakah Emha mampu berdakwah di daerah-daerah tersebut? Masih diragukan. Sebab, di sana transportasi sulit. Tidak ada publikasi dan honornya tak sampai jutaan rupiah. Malahan bisa terjadi sebaliknya, yakni si dai membayar sendiri dakwah yang dilakukannya. Jadi, untuk umat penggemar dai semacam Emha, mungkin saja dai-dai produk Majelis Tabligh memang tidak laku. Tapi, bagi umat jumlah terbesar, dai-dai ini laku. Sebab itu, tidak perlu ada perasaan lebih dibutuhkan ketimbang orang lain. ABDUL HAFIZ HANZ Fakultas Syariah Jurusan Peradilan Agama IAIN Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus