Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Jokowi membentuk lanskap politik dengan cara merusak prinsip persaingan sehat dan akuntabilitas demokrasi.
Cawe-cawe ini tidak bisa dilihat sekadar dukungan pribadi, melainkan sebagai upaya Jokowi melanggengkan pengaruhnya.
Cawe-cawe seperti yang ditunjukkan Jokowi juga mencederai prinsip otonomi daerah dan subsidiaritas.
DALAM politik Indonesia, istilah cawe-cawe, yang berarti “ikut campur”, kian identik dengan manuver politik mantan presiden Joko Widodo. Keterlibatannya dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024, terutama di Jakarta dan Jawa Tengah, memicu kritik tajam karena dianggap melampaui batas dukungan wajar serta mengarah pada intervensi yang tidak sehat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Redaksi menerima tulisan opini dari luar dengan syarat: panjang sekitar 5.000 karakter (termasuk spasi) atau 600 kata dan tidak sedang dikirim ke media lain. Sumber rujukan disebutkan lengkap pada tubuh tulisan. Kirim tulisan ke e-mail: [email protected] disertai dengan foto profil, nomor kontak, dan CV ringkas.