Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Gelar mangkunagoro: cukup sampai ...

Pelestarian penerus mangkunagoro viii dianggap aneh. padahal banyak keturunan raja-raja yang menanggalkan predikatnya demi nasionalisme. pelestarian raja tersebut akan menimbulkan dampak negatif.

31 Oktober 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah meninggalnya Mangkunagoro VIII beberapa waktu lalu, mulai dipersoalkan siapa penerus Dinasti Mangkunegaran. Ini memberi kesan bahwa kerajaan harus tetap ada dalam negara Republik Indonesia ini. Alangkah janggal dan lucu di negara yang dalam UUD-nya tegas menyatakan bahwa Indonesia adalah-negara republik, tapi masih ada negara dalam negara. Saya jadi ingat seorang bekas ratu dari Sulawesi yang berjiwa nasionalisme menolak kembali menjadi ratu. Beliau menyaksikan sendiri ketiga anak-anaknya yang masih bocah tewas diberondong peluru Belanda ketika ia berjuang untuk mempertahankan negara ini dari penjajah Belanda. Beliau menganggap, tidak perlu ada negara kerajaan, karena republik adalah jawaban yang paling tepat untuk mempersatukan Indonesia. Begitu pula dengan cucu Siliwangi atau Iskandar Muda dari Aceh atau keturunan kerajaan di Nusa Tenggara, Flores, yang tidak lagi menghidupkan kerajaan atau istana mereka atau sekadar mempertahankan atau melestarikan feodalisme. Bukankah peninggalan kerajaan berupa istana dan benda-benda bersejarah dapat dihibahkan kepada negara untuk diurus dan dirawat sebagai salah satu peninggalan bersejarah? Rakyat kecil saja dengan sukarela mau melepaskan tanahnya untuk pelebaran jalan atau kepentingan nasional lainnya. Jangan sampai karena dalih melestarikan tradisi justru timbul dampak negatif berupa meningkatnya rasa kesukuan atau timbul pemikiran mengapa keturunan kerajaan daerah lain seolah-olah dianaktirikan. Bukankah kepentingan nasional lebih diutamakan daripada kepentingan golongan/individu? RASMITA N.T. Jalan Ir. H. Juanda 273 B Bandung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus