Saya sangat terkesan dengan ''pembuktian'' keauntentikan Quran, khususnya tentang hasil penelitian Rasyad Khalifah yang dikutip oleh Dr. Mustafa Mahmud tentang ''kelipatan angka 19''. Sayang, ketercengangan saya tidak berumur panjang dan sirna akibat informasi Sdr. Sutrisno dari University of Arizona, Tucson (TEMPO, 13 Februari 1993, Komentar). Sebab, ternyata, seperti informasi Sdr. Sutrisno, Khalifah di samping ''menyimpang'' juga melakukan ''manipulasi'' untuk dapat menemukan ''bukti'' keautentikan Quran dengan kelipatan 19-nya. Kemudian saya mengacu kepada ''bukti'' lain yang diajukan Quraish (Membumikan Quran), yakni surah Al-Muddatstsir ayat 30. Saya kecewa pula. Soalnya, di situ yang saya jumpai adalah 19 malaikat penjaga neraka. Tidak ada pengertian sedikit pun yang bisa dijadikan sebagai bukti keauntentikan Quran. Juga pada beberapa buku tafsir. Hanya pada tafsir Prof. H. Mahmud Yunus dan catatan kaki tafsir A. Hassan untuk Q.S. 74:31, saya berharap ''angka 19'' dapat menjadi dasar keyakinan para ahli Kitab. Saya menjadi bertambah ragu. Terlebih lagi pada TEMPO yang sama (Agama, halaman 87) dijelaskan bahwa ''teknik penulisan'' - Quran ternyata ''berkembang''. Dari Mushaf Usmani yang sederhana, tanpa tanda baca dan sulit dibaca, kemudian ''disempurnakan'' oleh Abu al Aswad al Dualy dan dua orang muridnya: Nashr bin Ashim dan Yahya bin Ya'mar, yang membagi Quran menjadi 30 juz, 114 surah, 60 hizab, dan 554 ruku'. Kemudian, ''bentuk yang mendekati'' tulisan Quran sekarang ini digagas oleh Al Khalil ibn Ahmad, yang wafat tahun 800-an. Jadi, apa yang dimaksudkan dengan ''autentik'' itu? Saya kira untuk cetakan ke-3 kelak, Pak Quraish Shihab perlu mengoreksi total ''bab'' Keauntentikan Quran ini. Dan sambil menunggu revisi buku ini, saya dan kita semua akan tetap berpegang pada surah Al Hidjr ayat 9 yang mengawali ''bab'' tersebut. Namun demikian apabila Pak Quraish berkenan memberikan ulasan tentang kasus Rasyad Khalifah untuk saya dan untuk pembaca TEMPO lainnya, berkaitan dengan pembuktian keautentikan Quran, kiranya akan menjadi siraman rohani yang berharga bagi kami semua. Semoga. NOENOEK SOEROSO Jalan Tiner VI Nomor 6 Kayuputih, Jakarta 13210
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini