Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Kolom BUMN: seandainya diadakan ...

Usulan memisahkan peran birokrat dengan para manajer profesional dalam swastanisasi bumn memungkinkan terciptanya iklim persaingan yang fair dan terbukanya peluang pasar bagi layanan trouble shooter.

7 Maret 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang penulis baru TEMPO, Nabiel Makarim membahas dengan jeli serba-serbi swastanisas BUMN kita yang sedang direncanakan pemerintah belakangan ini (TEMPO, 21 Februari, Kolom). Guna memperluas program itu ada tiga pilihan langkah yang dlalukan Nabiel: 1. Memisahkan BUMN yang berfungsi sebagai revenue center dari yang sosial politis. 2. Memisahkan peran birokrat penentu kebijaksanaan dengan para manajer profesional yang direkrut dari luar. 3. Membuka bidang industri BUMN bagi investasi modal swasta. Dari ketiga langkah alternatif itu, saya paling tertarik oleh yang kedua. Seandainya usul merekrut tim-tim manajer profesional termaksud memang akan dipertimbangkan pemerintah, saya mempunyai tambahan gagasan unik. Yakni tantanglah keikutsertaan regu-regu pilihan dari masyarakat luas. Mereka yang boleh ikut tak hanya terbatas pada para manajer terdaftar di pasaran kerja kita saja. Ya jadikan program swastanisasi BUMN itu semacam "rally produktivitas nasional" demi kepentingan perekonomian bangsa. Seandainya usul itu bisa disetujui pemerintah, besar kemungkinan bisa diperoleh tiga manfaat utama sebagai berikut. Pertama, bakal muncul regu-regu yang selama ini tak pernah diperhitungkan potensinya dari masyarakat luas, termasuk mereka yang bermukim jauh di luar Jakarta, bahkan dari luar negeri. Sebab, mereka merasa "terpanggil" membuktikan kemampuannya di medan bisnis nasional. Kedua, akan terwujud iklim persaingan yang fair, yang setiap peserta dinilai berdasarkan prestasi-nya bukan prestise-nya, atau bonafiditas kelompok yang diwakilinya, seperti yang cenderung terjadi selama ini. Di pihak lain, semangat bersaing itu, siapa tahu, bisa menarik calon-calon sponsor potensial yang tergerak membela regu favoritnya masing-masing. Misalnya saja, asosiasi profesi yang terwakili, himpunan pengusaha daerah asal yang bersangkutan, bahkan mungkin tokoh-tokoh bisnis kawakan. Ketiga, pada gilirannya akan terbuka peluang pasar baru bagi layanan trouble shooter serupa di masyarakat kita, baik bagi mereka yang ingin bergabung dengan permanen maupun yang lebih suka menjual jasa kelompoknya hanya sampai proyek selesai. Peran serta temporer sesuai dengan kontrak itu belakangan perlu kiranya diperhitungkan, berhubung tak semua calon pemakai rela mengikutsertakan "orang luar" dalam kepemilikan perusahaannya. Apalagi para pemilik perusahaan-perusahaan keluarga yang ingin mewariskan property rights-nya hanya kepada anak keturunannya yang kini masih dipersiapkan. Di pihak lain, pemanfaatan tenaga manajer "musiman" demikian justru sesuai dengan salah satu kecenderungan pola kerja jaringan (network) di masa depan, sebagaimana diungkapkan John Naisbitt dalam bukunya yang menghebohkan: Megatrends. Seandainya sayembara terbuka itu benar-benar dilaksanakan pemerintah, kelompok saya pun ingin mencoba mengadu untung. Bersama beberapa rekan dari berbagai keahlian, sudah lama kami membina semacam "regu kreatif" antara lain untuk bidang trouble shooter ini. Cuma berhubung masing-masing masih "gurem", belum kunjung ada "pemilik lahan" yang berkenan memberi kami kesempatan untuk me-re-invent perusahaannya yang terus-menerus rugi. Dan belum pernah ada yang mencatat berapa jumlah kelompok "amatir" seperti kami ini di antara 160 juta rakyat Indonesia. Soal boleh tidaknya regu kami terjun ke gelanggang, 'kan ada persyaratan seleksinya. Misalnya kematangan rencana pembenahan yang diajukan atau kualifikasi kemampuan anggota tim. BAMBANG UTOMO Jaringan Penemu Indonesia (Inventors Network of Indonesia) PO Box 24/SDL Cianjur, Jawa Barat 43253

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus