Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Memo Gus Dur: terkesan mengada-ada

Pandangan Gus Dur bahwa Pancasila akan terancam oleh umat Islam mengada-ada. dalam pembentukan negara indonesia umat Islam tak akan mendirikan negara islam & menerima pancasila sbg asas tunggal.

2 Mei 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pandangan Gus Dur terhadap umat Islam, yang akhir-akhir ini sering dimuat di media massa, sebenarnya bukanlah hal baru. Kalau kita ikuti pemikiran tokoh ini sekilas tampak oleh kita kesamaan pandangannya dengan pandangan dunia Barat terhadap Islam dan umatnya. Yaitu, ada semacam kekhawatiran dari dunia Barat bila suatu saat umat Islam bisa memimpin dunia. Itu terlihat, misalnya, pada Revolusi Iran dan kasus Aljazair. Kasus Aljazair inilah yang dijadikan contoh oleh Gus Dur dalam memo pribadinya kepada Presiden Soeharto. Menurut Gus Dur, dalam tempo sepuluh tahun mendatang, Pancasila akan terancam. Apa yang terjadi di Aljazair bisa juga terjadi di Indonesia. Berarti negara Islam akan menggantikan bentuk negara yang ada ini (TEMPO, 4 April 1992, Nasional). Sungguh suatu ramalan yang mengada-ada. Bukankah sejak awal pembentukan negara Republik Indonesia umat Islam sepakat tidak akan mendirikan negara Islam? Penandatanganan Piagam Jakarta oleh tokoh-tokoh Islam dan Kristen merupakan bukti sejarah bahwa umat Islam tidak menghendaki berdirinya negara Islam. Demikian juga penerimaan umat Islam terhadap Dekrit Presiden untuk kembali ke UUD 1945 dan kesediaan menerima asas tunggal Pancasila adalah suatu bukti bahwa umat Islam Indonesia tak lagi menginginkan terbentuknya negara Islam. Dalam menghadapi perilaku umat beragama di Indonesia ini hendaklah bersikap adil. Dengarlah keluhan dari setiap umat beragama. Gunakanlah cara pandang dari setiap umat beragama itu sehingga kita tidak hanya bisa menyalahkan salah satu umat tanpa mempertimbangkan kesalahan umat lain. Kesetiaan umat beragama (termasuk umat Islam) untuk tetap berada di bawah payung Pancasila dan UUD 1945, yang telah dibuktikan selama ini, hendaklah jangan dikotori dengan rasa kecurigaan. Apalagi kalau kecurigaan itu datang dari salah seorang pemimpin umat beragama. TAUFIQURROHM AN SYAH Jalan H. Ambari Nomor 8 Luwungragi Bulakamba Brebes 52253 Jawa Tengah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus