X : Kalau begini gelagatnya, bangsa kita sudah memerlukan
pendidikan seks. Sudah urgen, walaupun berita seks remaja itu
katakanlah cuma 50 % benar. Kalau tidak hati-hati, lama-lama
muda-mudi kita bisa jauh terperosok, tidak ada jalan kembali.
Y: Pengetahuan tentang seks perlu. Bisa berabe lantaran
kebodohan. Saya baca beberapa tahun yang lalu seorang gadis
remaja hamil walaupun sudah mengikuti nasihat ibunya. Supaya
jangan hamil harus kau hindarkan ciuman laki-laki, kata ibunya.
Begitulah, dia selalu menghindarkan ciuman pacarnya - tapi jadi
hamil juga.
X: Itu bisa terjadi kalau anak diberi keterangan yang keliru
atau tidak lengkap. Dalam hasil penelitian di Amerika juga ada
seperti itu. Anak gadis dinasihati: jangan tidur dengan
laki-laki. Dia tidak tidur dengan laki-laki, tidak mau tidur
waktu bermesraan, tapi jadi hamil juga. Karena itu perlu
diajarkan cara reproduksi manusia secara terperinci. Biar
diketahui hubungan seks itu apa dan proses kehamilan itu
bagaimana.
Y: Saya tidak yakin kalau diperlukan pengetahuan yang
terperinci. Tidak salahnya diketahui tapi tidak mutlak. Yang
perlu mereka ketahui, sekali hubungan seks bisa hamil.
X: Kalau cuma itu, barangkali hampir semuanya sudah tahu. Lalu
mau apa lagi.
Y: Saya kira juga begitu. Kita terlalu memperbodoh muda-mudi dan
anak tentang seks, apalagi anak desa atau anak kota yang berasal
dari desa. Mereka sudah mempelajarinya secara alamiah, dari
kehidupan sehari-hari. Sebelum menginjak usia remaja mereka
sudah melihat ayam, itik, kambing, lembu, kerbau berhubungan
kelamin. Mereka sudah sering melihat kodok, capung, kupu-kupu
dan belalang berhubungan seks. Mereka tidak perlu belajar dari
buku tentang hal yang elementer itu.
X: Jangan-jangan pikiran kita dipengaruhi orang Barat kalau
begitu. Soal-soal begitu dianggap perlu dipelajari dari buku.
Y: Mungkin. Dan pengalaman anak-anak mereka, yang kebanyakan
dibesarkan di kota berbeda dengan kita. Seorang anak yang
dibesarkan di New York atau London tidak melihat itu tadi semua
dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat mereka mempunyai ayam
ras, anjing ras yang tidak berhubungan seks di muka umum,
apalagi di kota. Jadi anak-anak perlu mempelajarinya dari buku.
Karena itu, terus terang saja, belum jelas apa yang seharusnya
diberikan dalarn pendidikan seks.
X: Menurut penelitian di Amerika, banyak remaja hamil lantaran
tidak tahu tentang kontrasepsi. Ada yang mencoba-coba pantang
berkala secara keliru. Umpamanya, karena belum lama haid, dia
pikir aman dan tidak bisa hamil. Kecerobohan, ingin tahu dan
ingin coba berbaur. Lalu hamillah dia.
Y: Ooo . . . Anda sudah menginjak persoalan lain, persoalan KB
dan remaja. Kalau begitu, apakah para remaja sudah perlu tahu
tentang kontrasepsi: sanggama terputus, pantang berkala, pil,
suntik, spiral, susuk dan lain-lain. Selanjutnya, dan ini yang
lebih penting, apakah secara moral kita sudah mentolerir
muda-muda berhubungan seks di luar nikah, lalu kontrasepsi
dipraktekkan guna mencegah kehamilan?
X: Waduh, rumit jadinya. Kalau itu kita kutuk dan kita tetap
double standard seperti nenek moyang kita, gadis harus perawan
dan pemuda tidak soal, keperawanan sebelum menikah adalah
mutlak, apakah itu realistis? Keadaan sudah berubah, lingkungan
sudah berubah, perilaku seks sudah berubah. Apakah kita bisa
menahan arus?
Y: Kita coba, kalau perlu, tapi bagaimana maksud anda?
X: Perubahan ini diwakili kota, golongan menengah-atas di kota.
Dibandingkan dengan desa, kontrol sosial di desa amat kuat.
Masyarakatnya homogen, orang kenal satu dengan yang lain, banyak
yang diikat oleh tali kekerabatan dan nilai-nilai tradisional
dipegang teguh. Usia kawin rendah.
Penduduk kota heterogen, usia kawin meninggi, kontrol sosial
renggang, nilai-nilai lama mengalami erosi. Para remaja kota
menerima rangsangan seks terus menerus melalui berbagai media,
yang jelas tidak dialami nenek moyang kita. Dahulu celana renang
bikini pernah dihebohkan, begitu juga baju you can see.
Sekarang adegan cium dan adegan ranjang sudah di tengah-tengah
kita. Lewat koran, majalah, tv, video tape adegan cium tiap hari
masuk rumah.
Y: Memang .... memang.
X: Sepeda motor sudah dibuat demikian rupa, sehingga tiap hari
kita lihat muda-mudi rangkulan di jalan raya. Dan menurut
berbagai penelitian di Barat, bertambahnya kendaraan roda dua
dan roda empat mempengaruhi perilaku seks. Lebih mudah orang
menciptakan suasana untuk berduaan. Dan lihatlah bagaimana
banyaknya iklan yang berkaitan dengan seks, tentang seks. Ada
kapsul dengan ginseng, organ singa laut dan vitamin E guna
meningkatkan kegairahan dan daya tanan. Iklan kondom membawa
pesan: nikmatilah saat-saat bahagia hari ini. Malah iklan
rokok, jam tangan, sepeda motor, entah apa lagi, dikaitkan
dengan seks. Para ahli periklanan terus menerus menggarap naluri
manusia yang paling dasar. Filsafat menahan diri mengalami
erosi, dirongrong hedonisme. Kita digiring situasi memilih setan
mini. Dan jelas itu lebih baik daripada setan maksi. Apa boleh
buat.
Y . Maksud anda?
X: Idealnya seks remaja tidak menjadi problem, mereka tidak main
seks, perawan sampai menikah. Tapi kalau karena ini itu, karena
pengaruh film, iklan, pendidikan, persamaan hak, pergaulan bebas
dan lain-lain, mereka berhubungan seks lhaa lebih baik pakai
kontrasepsi. Pakailah kondom, pil atau yang lainnya. Saya
namakan itu setan mini. Kehamilan di luar nikah, pengguguran,
anak jadah dan sejenisnya saya namakan setan maksi. Logis kalau
dipilih setan mini apabila harus punya setan. Kan begitu?
Y: Jangan dulu. Saya belum bisa menerima setan anda.
X: Jangan salah tangkap. Saya pun bukan pencinta setan. Bulu
kuduk saya tegak membayangkan setan mini, apalagi setan maksi.
Tapi apakah kondisi-kondisi yang melahirkan setan ini bisa
dilenyapkan?
Y: Nanti dulu. Yang penting usaha preventif. Pembinaan moral
dalam keluarga dan lembaga pendidikan. Pembinaan iman. Jangan
kehilangan kepribadian. Jangan dipersoalkan pemilihan setan.
X: Tapi bung, hasil penelitian seks di Bali itu membikin saya
memikirkan setan dan memilih setan mini. Bisakah dianggap hasil
penelitian dr. Wimpie Pangkahila itu isapan jempol, penelitian
yang persetan?
Y: Sabar bung, nanti dulu. Jangan buru-buru menambah jumlah
setan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini