Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

10 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat dalam Sejarah Dunia, 2 Diantaranya di Indonesia

Sebagai negara yang terletak di jalur cincin api pasifik, 2 letusan gunung berapi paling dahsyat di dunia pernah terjadi di Indonesia.

12 Januari 2025 | 18.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara letusan gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu 23 Desember 2018. Pada tahun 2000-an Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan kegempaan terutama pada September 2005. Sementara Oktober 2007 aktivitas kegempaannya kembali meningkat dan terjadi letusan abu setinggi 200 meter. ANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung berapi tidak hanya menjadi fenomena alam yang mempesona, tetapi juga sumber bencana dahsyat yang mempengaruhi kehidupan manusia. Sepanjang sejarah, sejumlah letusan gunung berapi telah meninggalkan dampak besar, menyebabkan kematian massal, perubahan iklim, dan kerusakan yang meluas. Berikut adalah 10 letusan gunung berapi paling dahsyat yang pernah tercatat di dunia.

1. Gunung Tambora (1815)

Letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 tercatat sebagai letusan gunung berapi paling besar dalam sejarah. Terletak di Pulau Sumbawa, Indonesia, letusan ini sangat dahsyat, memuntahkan sekitar 160 kilometer kubik material ke atmosfer. Dampak dari letusan tersebut menyebabkan terjadinya "Tahun Tanpa Musim Panas" pada 1816, di mana abu dan partikel sulfur dioksida mengurangi suhu global, yang berujung pada gagal panen dan kelaparan di seluruh Belahan Bumi Utara. Sekitar 71.000 orang diperkirakan tewas akibat letusan dan dampak yang ditimbulkan, menjadikan Tambora dikenal sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.

2. Krakatau (1883)

Gunung Krakatau, raksasa Indonesia lainnya, meletus dengan luar biasa pada tahun 1883. Letusan ini menghancurkan sebagian besar pulau dan menghasilkan suara paling keras yang pernah tercatat dalam sejarah manusia. Peristiwa tersebut melepaskan sekitar 25 kilometer kubik abu dan batu, sementara tsunami yang ditimbulkannya, dengan gelombang setinggi hingga 40 meter, merusak pantai-pantai terdekat dan menewaskan lebih dari 36.000 orang. Dampak atmosfer dari letusan ini dirasakan di seluruh dunia, ditandai dengan matahari terbenam yang spektakuler dan penurunan suhu, yang menunjukkan betapa luasnya pengaruh letusan gunung berapi besar ini.

3. Novarupta (1912)

Letusan Novarupta pada tahun 1912 di daerah terpencil Katmai, Alaska, merupakan letusan gunung berapi terbesar di abad ke-20. Peristiwa luar biasa ini melepaskan sekitar 30 km kubik material vulkanik, membentuk Lembah Sepuluh Ribu Asap, yang dinamai karena banyaknya fumarol yang muncul setelahnya. Gumpalan letusan mencapai ketinggian 32 km ke atmosfer, dan dampaknya terasa hingga Afrika. Meskipun sangat besar, lokasi Novarupta yang terpencil berhasil menyelamatkan banyak nyawa.

4. Gunung Pinatubo (1991)

Pada tahun 1991, Gunung Pinatubo yang terletak di Luzon, Filipina, meletus dengan kekuatan luar biasa. Letusan tersebut mengeluarkan lebih dari 10 kilometer kubik material vulkanik, menghasilkan awan abu yang mencapai ketinggian 35 kilometer di atmosfer. Dampak dari letusan ini sangat besar terhadap iklim global, menyebabkan penurunan suhu sekitar 0,5 derajat Celsius selama beberapa tahun. Di Filipina, kerusakan yang ditimbulkan sangat parah, dengan hujan abu yang luas, aliran lahar, dan pengungsian ratusan ribu orang.

5. Yellowstone (640.000 tahun yang lalu)

Taman Nasional Yellowstone terletak di atas salah satu sistem gunung berapi yang paling aktif dan kuat di Bumi. Meskipun tidak pernah meletus dalam sejarah yang tercatat, Yellowstone memiliki masa lalu yang penuh kekerasan dengan tiga letusan kolosal yang terjadi 2,1 juta, 1,2 juta, dan 640.000 tahun yang lalu.

Letusan supervolkanik ini lah yang bertanggung jawab dalam pembentukan apa yang sekarang dikenal sebagai Kaldera Yellowstone. Layanan Taman Nasional sebenarnya menyebutkan bahwa kemungkinan terjadinya kejadian supervolkanik lainnya di Yellowstone tidak sepenuhnya nol, meskipun sangat rendah.

6. Thera (1600 SM)

Letusan Gunung Thera, yang kini dikenal sebagai Santorini, terjadi sekitar tahun 1610 SM. Letusan dahsyat ini menghancurkan peradaban Minoa di Pulau Kreta. Abu dan batu apung yang dikeluarkan dalam jumlah besar membentuk kaldera yang menciptakan bentuk bulan sabit di pulau tersebut. Letusan Thera ini secara drastis mengubah iklim regional dan memicu tsunami yang mempengaruhi pantai-pantai yang jauh.

7. Gunung Vesuvius (79 Masehi)

Letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi mungkin adalah salah satu letusan gunung berapi paling terkenal dalam sejarah, terutama karena dampak besar yang ditimbulkan terhadap kota-kota Romawi, Pompeii dan Herculaneum.

Letusan hebat ini mengubur kedua kota tersebut dengan lapisan tebal abu dan batu apung, yang kemudian mengawetkannya dalam waktu dan memberi kita gambaran tentang kehidupan masyarakat Romawi kuno.

8. Hunga Tonga-Hunga Ha’apai (2022)

Letusan Gunung Hunga Tonga-Hunga Ha’apai di Tonga, Samudera Pasifik Selatan, pada Sabtu lalu, 15 Januari 2022, adalah yang paling kuat sejak 1100, atau hampir seribu tahun lalu. Dampak dari letusan itu dirasakan luas di Bumi dan kerusakan yang diakibatkannya masih terus dihitung hingga artikel ini dibuat.

Gunung api yang berlokasi sekitar 65 kilometer arah utara Ibu Kota Kerajaan Tonga, Nuku’alofa, tersebut meletus pada pukul 17.10 waktu setempat, atau sekitar tengah hari waktu Indonesia. Citra satelit merekamnya dalam rupa awan jamur raksasa hingga setingi 30 kilometer dan belakangan diketahui menyapu sejauh lebih dari 3000 kilometer ke arah barat, ke Australia.

9. Ambrym (50 Masehi)

Sekitar 2.000 tahun yang lalu, pulau vulkanik Ambrym di Vanuatu, Pasifik Selatan, mengalami letusan besar yang mengirimkan gelombang abu dan debu panas ke sekitar gunung, membentuk kaldera selebar 12 km. Sejak itu, kaldera Marum di Ambrym menjadi salah satu yang paling aktif di dunia, dengan hampir 50 letusan tercatat sejak 1774. Pada 1894, bom vulkanik menyebabkan beberapa korban tewas, dan pada 1979, hujan asam dari letusan membakar beberapa penduduk.

10. Changbaishan (1000 Masehi)

Changbaishan, atau Gunung Berapi Baitoushan, terletak di perbatasan Tiongkok dan Korea Utara. Sekitar seribu tahun yang lalu, letusan besar dari gunung ini memuntahkan material vulkanik hingga sejauh Jepang utara, sekitar 1.200 kilometer. Letusan itu menciptakan kaldera besar dengan lebar hampir 4,5 km dan kedalaman 0,8 km, yang kini terisi oleh Danau Tianchi, atau Danau Langit, yang dibagi antara Tiongkok dan Korea Utara. Melansir dari Livescience.com, meskipun gunung ini terakhir meletus pada tahun 1702, dan dianggap tidak aktif, pada tahun 1994 dilaporkan ada emisi gas dari puncak dan sumber air panas di sekitarnya, meskipun tak ada bukti aktivitas vulkanik lebih lanjut.

Zacharias Wuragil dan Muhammad Fria Fachrama Sumitro berkontribusi dalam penulisan artikel ini 

Pilihan Editor: Deretan Gunung Berapi yang Erupsi di Dasarian Pertama 2025

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus