Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

4 Spesies Burung yang Terdampak Perang Ukraina

Perang Ukraina juga berdampak pada satwa liar termasuk jumlah dan populasi burung.

6 Juni 2024 | 13.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Elang berekor putih menghampiri bangkai serigala di zona eksklusi 30 km sekitar reaktor nuklir Chernobyl, di desa "hantu" Dronki, Belarus, 15 Februari 2016. Lebih dari 100.000 orang harus meninggalkan daerah ini secara permanen. REUTERS/Vasily Fedosenko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Zona perang yang terjadi di Benua Eropa termasuk perang Ukraina turut berdampak bagi migrasinya sejumlah binatang, termasuk spesies burung. Hal ini dirasakan pula oleh Ukraina yang berkonflik dengan Rusia. Dikutip dari phys.org, saat terjadi perang di suatu wilayah burung mengalami sejumlah gangguan seperti halnya polusi suara, merasakan kekeringan, perubahan lahan yang kian sempit untuk habitat, hingga kualitas udara dengan kondisi buruk.

Perginya sejumlah burung di Ukraina dibuktikan dengan data dari tahun 2018 hingga 2021 di mana 90 persen burung yang singgah di wilayah Ukraina setelah terjadi perang populasi mereka turun menjadi 30 persen saja. Rata-rata burung mengubah rute migrasinya, dan tidak lagi singgah di Ukraina.

Dilansir dari uncg.org.ua, berikut sejumlah burung yang alami kepunahan di Ukraina akibat peperangan yang terjadi: 

1. Elang Tutul

Dikutip dari Smithsonian Magazine, elang tutul banyak bermukim di Benua Eropa, Asia, dan Afrika dan termasuk populasi yang sangat langka. Diperkirakan spesies elang tutul di seluruh dunia hanya terhimpun 10.000 ekor saja. Mereka juga makhluk yang sangat rentan terhadap perubahan alam, terlebih saat perang Ukraina tak berkesudahan. Habitat Ukraina yang biasanya dijadikan tempat singgah, oleh elang tutul rute migrasi dan pola istirahat tersebut mereka diubah. Elang tutul terbang rata-rata 53 mil saat perang militer terjadi akibatnya banyak dari golongan aves tersebut merasa kelelahan dan mengganggu perkembangbiakan mereka.

2. Elang Ekor Putih

Elang ekor putih dikenal sebagai predator terbesar yang kerap memangsa ikan, mamalia, dan burung kecil lainnya. Aves ini juga dikenal sebagai elang laut yang teridentifikasi dari bentuk tubuhnya berupa sayap yang begitu lebar dengan ekor putih berbentuk baji. Dilansir dari The Wildlife Trusts, elang ekor putih lebih banyak ditemukan di kawasan pantai ketimbang daratan. Memasuki 2 tahun sejak invasi yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, mau tidak mau mengganggu habitat burung elang ekor putih. Sama seperti elang tutul mereka juga melakukan perubahan rute migrasi tak lagi menempati Ukraina.

3. Saker Falcon

Burung ini memiliki spesies yang tersebar luas di Ukraina tetapi sayangnya perkembangbiakannya sangat sulit dan lama. Dikutip dari christineelder.com, saker falcon sebelum perang Ukraina statusnya sudah terancam punah, mereka banyak menghabiskan waktu di habitat padang rumput stepa. Burung ini tergolong ke dalam burung tercepat kedua di dunia yang bisa mencapai 150 km per jam.

4. Belibis Hitam

Dilansir dari encyclopediaofukraine.com, belibis hitam di Ukraina banyak ditemukan pada wilayah pegunungan Carpathian. Aves tersebut tergolong burung komersial dengan harga jual tinggi, belibis jantan memiliki berat sekitar 1,7 kg sedangkan belibis betina memiliki berat sekitar 1,3 kg. Sayangnya perkembangbiakan belibis hitam juga alami perlambatan ditambah konflik militer yang terjadi di Ukraina membuat burung ini berpotensi punah.

Pilihan Editor: Rusia dan Ukraina Umumkan Pertukaran Tawanan Perang Besar-besaran 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus