Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Manokwari - Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) Provinsi Papua Barat berhasil mengidentifikasi 13 hiu paus baru sepanjang 2023 lalu. Jumlah itu menjadikan total populasi hiu paus di taman nasional itu sebanyak 209 individu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Balai Besar TNTC Papua Barat Supartono mengatakan, pengamatan langsung dan survei populasi hiu paus dilakukan rutin menggunakan metode foto identitas. Adapun total jumlah hiu paus didapat dari survei sejak 2014.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Supartono menambahkan kalau Taman Nasional Teluk Cenderawasih terus mengantisipasi berbagai ancaman terhadap kelestarian populasi hiu paus. Caranya, patroli pengawasan penggunaan jaring tangkap, menjaga sumber pakan (plankton), dan pelibatan peran aktif masyarakat nelayan.
Hal itu berkaitan dengan status hiu paus yang telah ditetapkan sebagai salah satu satwa laut dilindungi. Penetapan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013.
"Kami juga minta masyarakat supaya tidak menebang hutan di sekitar Teluk Cenderawasih maupun hulu sungai, karena mengancam sumber pakan hiu paus," ujar Supartono, Senin 19 Februari 2024.
Hiu Paus Selalu Datang Kembali
Dalam waktu tertentu, Supartono menerangkan, hiu paus dapat bergerak dari Teluk Cenderawasih ke sejumlah perairan di Indonesia seperti Laut Banda, bahkan sampai ke perairan Pasifik, namun tetap kembali ke Teluk Cenderawasih.
Pergerakan setiap spesies hiu paus dari Teluk Cenderawasih disebutkannya tetap terpantau melalui alat pelacak (tag) menggunakan frekuensi radio yang terpasang pada sirip bawah ikan predator tersebut.
"Teluk Cenderawasih di Nabire (Papua Tengah) itu menjadi habitat terbesar bagi hiu paus," kata Supartono.
Menurut dia, pelaksanaan edukasi dan sosialisasi berdampak positif terhadap pemahaman masyarakat tentang hiu paus yang wajib dilindungi agar tidak mengalami penurunan populasi.
Bukan hanya untuk hiu paus, pemahaman juga ditujukan untuk seluruh kawasan Taman Nasional seluas 1.453.500 hektare. Ada tujuh spesies prioritas di dalamnya yakni hiu paus, hiu berjalan, ikan duyung, lumba-lumba, penyu, kima, dan junai emas.
"Sekarang Taman Nasional Teluk Cenderawasih sudah menjadi destinasi wisata. Jadi masyarakat paham bagaimana cara menjaga kelestarian kawasan," ucap Supartono.
Pilihan Editor: Dosen Undip Teliti Perilaku Konsumen terhadap Ponsel Bekasnya