Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebun Raya milik Institut Teknologi Sumatera (Itera) akan dijadikan percontohan untuk pengembangan kebun raya di setiap perguruan tinggi di Indonesia. Diresmikan dua tahun yang lalu, Kebun Raya Itera masih tergolong baru, namun pengembangan dan pengelolaannya dinilai lebih dari cukup untuk menambah keasrian kampus dan pusat penelitian lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amarulla Octavian, mengatakan fasilitas hijau Itera itu bisa juga menjadi percontohan untuk proyek Kebun Raya Nasional di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dirancang oleh lembaganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami berharap Kebun Raya Itera dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia yang mempunyai peluang membangun kebun rayanya sendiri,” kata Amarulla setelah mengunjungi lokasi tersebut, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 15 Juli 2024.
Kebun Raya Itera dimanfaatkan oleh civitas akademika untuk kegiatan pendidikan, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat. Amarulla berharap kebun tersebut menghasilkan spesies baru yang lebih unggul, dalam rangka pengembangan koleksi.
“Itera fokus pada teknologi di masa depan. Untuk itu, diharapkan banyak riset-riset tentang tumbuhan melalui rekayasa genetika yang berpeluang menciptakan spesies baru,” ujar Amarulla.
Selain untuk konservasi tumbuhan, Amarulla juga menyebut Kebun Raya Itera berpeluang menjadi salah satu objek wisata di Lampung Ada juga pengelolaan perdagangan karbon yang kini mulai dilakukan di berbagai kebun raya di dunia.
Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha, memastikan keberadaan Kebun Raya Itera sejalan dengan visi dan misi Itera, yakni berkontribusi menjaga kelestarian alam, serta untuk mengatasi perubahan iklim global. “Itera senantiasa mengupayakan kestabilan alam sebagai sumber kehidupan manusia,” ucapnya.