Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Bahaya Tawon Vespa yang Telah Melukai 6 Santri di Tasikmalaya, Hewan Apa Itu?

Tawon vespa atau Vespa affinis, jenis serangga berbahaya yang bisa menyerang manusia dan hewan. Seberapa berbahaya sengatannya?

7 Mei 2024 | 19.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Enam orang santri pondok pesantren di Desa Mekarjaya, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, disengat tawon vespa affinis, pada Rabu 24 April 2024. Mereka disengat pada bagian tangan dan kaki, kepala, lengan, hingga beberapa bagian tubuh lain. Salah seorang korban akhirnya dibawa menuju pelayanan kesehatan karena mengalami nyeri hebat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tawon Vespa (Vespa affinis) atau yang kerap disebut dengan tawon endas oleh masyarakat Jawa adalah salah satu jenis lebah mematikan. Tawon vespa bisa tumbuh hingga memiliki tubuh sepanjang lima sentimeter dan tentakel enam milimeter. Tawon dengan warna tubuh hitam dengan gelang kuning ini akan menyengat musuhnya menggunakan moncong tentakelnya. Lebah akan menyebar apabila merasa terganggu, baik dari serangan hewan lain maupun manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari buku Distribusi Spasial Tawon Vespa Affinis, Tawon ini merupakan serangga asli Asia Pasifik yang umum ditemukan di kawasan tropis dan subtropis Asia, dari Sri Lanka, Hong Kong, Taiwan, Indonesia sampai Filipina. Tawon Vespa dapat dijumpai di semua habitat, baik hutan, padang rumput, lahan pertanian, bahkan permukiman. Tawon Vespa affinis biasanya membangun sarang bergantung di tempat yang tinggi dengan bentuk sarang bulat 

Vespa affinis (Tawon Vespa) merupakan spesies tawon bertubuh besar dengan ukuran panjang tubuh mencapai 3 cm untuk ratu, dan 2,2 – 2,5 cm untuk tawon pekerja. Vespa affinis mempunyai ciri khas berupa warna kuning atau jingga terang pada bagian abdomen depan, sedangkan bagian tubuh lainnya berwarna hitam mengkilat, dengan kepala berwarna coklat kemerahan. 

Biasanya, satu tawon yang sudah menyengat pertama akan mengeluarkan feromon berbahaya dan mengundang temannya yang lain dalam satu koloni untuk ikut menyengat korban. Apabila yang menyengat hanya satu atau dua ekor saja, korban sengatan akan merasakan nyeri dan mengalami pembengkakan pada daerah yang disengat.

Di sisi lain, tawon Vespa affinis juga amat ditakuti oleh manusia karena tawon ini memiliki karakteristik agresif jika merasa terganggu dan memiliki sengatan yang amat menyakitkan. Sebenarnya sengatan tawon ini tidak berbahaya jika sengatan hanya dilakukan oleh tawon tunggal. Akan menjadi berbahaya jika sengatan dilakukan berulang dan atau dilakukan bersama-sama dengan anggota koloninya. 

Tawon Vespa affinis memiliki alat penyengat yang tidak bergerigi, maka tawon ini bisa menyengat berulang kali dan tetap akan hidup sesudah menyengat manusia. Hal yang harus diwaspadai adalah beberapa orang diketahui memiliki alergi terhadap sengatan tawon Vespa affinis. Jika orang tersebut tersengat bisa menyebabkan anafilaksis, kerusakan organ dalam seperti gagal ginjal, edema paru, maupun serangan jantung dalam hitungan hari, bahkan juga kematian.

Melansir dari artikel Tawon Vespa: Quality Assurance, Tawon Vespa umumnya dijumpai di semua habitat, baik di hutan, padang rumput, kawasan hutan mangrove, lahan pertanian, hingga ke kawasan pemukiman penduduk. Tawon ini memiliki karakteristik Social Wasps atau hidup dalam koloni. Sarang Tawon Vespa terbuat dari material tumbuhan dan juga lumpur. Tawon vespa ini memiliki karakteristik sarang yang besar bisa lebih dari 60 cm dan memiliki struktur sarang yang sangat kuat.

Tawon Vespa termasuk ke dalam serangga pemangsa (predator), yang memangsa larva Lepidoptera (kupukupu),Coleoptera, serta jenis serangga lainnya. Selain sebagai predator alami bagi beberapa jenis serangga, tawon vespa juga memiliki peranan penting

lainnya yaitu sebagai polinator (penyerbuk) berbagai spesies tanaman berbunga. Tawon Vespa Affinis memiliki sifat hidup yang aktif sepanjang siang hari (diurnal). Tawon jenis ini biasanya akan meninggalkan sarang pada pagi hari untuk mencari makanan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus