Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bali sedang melangkah menuju masa depan yang lebih lestari dengan mengadopsi konsep Net Zero Energy Building (NZEB). Konsep bangunan ini adalah desain yang dibuat untuk dapat dihasilkan energi sebanyak yang dikonsumsi (bangunan impas energi).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsep Net Zero Energy Building dianggap memiliki banyak kesamaan dengan prinsip-prinsip arsitektur tradisional Bali yang telah lama ada, seperti harmoni dengan alam dan efisiensi energi. Seperti diketahui, prinsip-prinsip bangunan impas energi meliputi penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, material ramah lingkungan, dan manajemen limbah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prinsip-prinsip ini tidak hanya relevan untuk bangunan hunian tetapi juga untuk akomodasi wisata, di mana efisiensi energi dan kenyamanan termal menjadi faktor penting. Contoh implementasi bangunan impas energi dapat dilihat pada bangunan-bangunan tradisional di desa-desa seperti Penglipuran yang telah menggunakan material lokal dan desain yang efisien energi.
Untuk lebih meningkatkan kesadaran dan penerapan bangunan impas energi di Bali, sebuah pameran telah digelar pada 20 Juni 2024 lalu atas inisiatif Koalisi Bali Emisi Nol Bersih, WRI Indonesia, Dinas Pariwisata, serta Dinas Energi dan Tenaga Kerja Provinsi Bali. Bersama pameran dan sosialisasi tersebut, diluncurkan pula katalog berisi lima karya terbaik hasil sayembara desain bangunan impas energi, terdiri dari empat kategori: lanskap tradisional, rumah urban, akomodasi pariwisata, dan imajinatif.
“Koalisi Bali Emisi Nol Bersih tentunya jadi satu platform yang baik untuk bisa mengimplementasikan secara masif, bermula dari desa wisata yang nantinya akan jadi benchmarking untuk desa wisata lainnya hingga desa adat di seluruh Bali," ujar Ida Bagus Setiawan, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali dalam keterangan tertulis.
Adapun Ketua Kegiatan Sayembara Desain, I Gusti Ngurah Agung Putradhyana, menuturkan bahwa penerapan konsep NZEB bukan hanya penting untuk mengurangi jejak karbon, tetapi juga untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi generasi mendatang di Bali. "Melalui sosialisasi dan pameran ini, kami berharap dapat menginspirasi banyak pihak untuk turut serta dalam gerakan ini," kata dia.
Direktur WRI Indonesia, Tjokorda Nirarta Samadhi, menilai kerja sama Pemerintah Provinsi Bali dengan mitra pembangunannya merupakan contoh yang sangat baik dalam mendorong penerapan upaya penurunan emisi serta melakukan upaya transisi energi secara berkelanjutan. Selain juga akan mendukung pencapaian target Bali emisi nol bersih (Bali NZE) pada 2045.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, mengingatkan kalau media juga memiliki peran besar dan penting dalam menggerakkan dan mengedukasi masyarakat tentang konsep Bangunan Impas Energi. "Konsep tersebut menjadi tidak lagi asing dan dikenal sebagai elemen penting dalam upaya Bali menuju emisi nol bersih," katanya.