Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Banda Aceh Tutup Lagi 3 Sekolah yang Abaikan Protokol Kesehatan

Pemerintah Kota Banda Aceh menutup tiga sekolah karena dinilai mengabaikan penerapan protokol kesehatan selama proses pembelajaran tatap muka.

12 Januari 2021 | 05.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Spanduk penutupan sekolah karena abaikan protokol kesehatan pada pintu gerbang salah satu sekolah dasar di Banda Aceh, Ahad 10 Januari 2021. Sekolah itu dibuka lagi untuk aktivitas belajar mengajar bersama yang lainnya sejak 4 Januari lalu. (ANTARA/HO)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh menutup tiga sekolah karena dinilai mengabaikan penerapan protokol kesehatan selama proses pembelajaran tatap muka. Ketiganya adalah sekolah dasar, negeri maupun swasta, yakni SDN 14, SDN 46 dan SD Muhammadiyah 2.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami ingatkan bahwa penerapan protokol kesehatan ini tidak main-main, kami berharap penutupan ini menjadi edukasi bagi orang tua, guru dan kepala sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Banda Aceh, Saminan Ismail, di Banda Aceh, Senin 11 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penutupan atau penghentian kembali aktivitas belajar mengajar secara tatap muka (offline) dipertegas dengan pemasangan pemberitahuan berupa spanduk besar di sekolah itu. "Kita akan buka lagi sampai Kepala Sekolah datang untuk menyatakan sikap siap menjalankan protokol kesehatan secara ketat," ujar Saminan.

Saminan mengaku, sejak dimulainya sekolah secara tatap muka pada 4 Januari 2020, Dinas Pendidikan sudah menentukan standar operasional prosedur pelaksanaannnya. Dari pengawasan yang dilakukan, dia menuturkan, ada enam sekolah yang masih dalam kategori merah.

Setelah diingatkan, ternyata hanya tiga yang menuruti. Sebanyak tiga lagi dianggap mengabaikan. "Karena itu, tadi malam, kami tutup sekolah tersebut. Sekolah itu tidak akan dibuka kalau warga sekolah tidak menjaga protokol kesehatan ketat," katanya.

Saminan berharap adanya dukungan dari semua masyarakat Banda Aceh terkait penutupan sekolah tersebut. Alasannya, demi mencegah munculnya klaster baru Covid-19. "Lebih bagus kita tutup sebelum menjadi klaster sekolah," kata Saminan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus