Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir melanda Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, sejak Rabu, 26 Juni 2024. Banjir dipicu hujan deras yang mengguyur sejak pukul 07.00 WITA hingga pukul 05.00 WITA keesokan harinya, yang menyebabkan genangan air setinggi 1-1,5 meter di berbagai desa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan desa-desa yang paling terdampak termasuk Desa Toruakat, Pusian, Pusian Barat, dan Pusian Selatan di Kecamatan Dumoga; Desa Tonom, Mogoyunggung Induk, dan Mogoyunggung satu di Kecamatan Dumoga Timur; Desa Tanoyan Utara dan Kopandakan Dua di Kecamatan Lolayan; serta Desa Dondomon, Dondomon Selatan, Dondomon Utara, Mopuya Selatan Satu, Mopuya Induk, Mopuya Utara, Tumokang, dan Mopugat Selatan di Kecamatan Dumoga Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Berdasarkan pendataan BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow, sebanyak 671 kepala keluarga atau 1.893 jiwa terdampak. Pengungsi lebih memilih tinggal di rumah kerabat mereka yang aman dari bencana banjir," kata Muhari dikutip dari siaran pers, Jumat, 28 Juni 2024.
Menurut dia, tercatat ada 633 unit rumah terendam, serta satu unit fasilitas pendidikan dan satu unit fasilitas ibadah juga ikut terdampak. "Jalan penghubung antara Desa Doloduo II dan Desa Makaruo terputus, menambah kesulitan mobilitas di daerah tersebut," ujarnya.
Muhari menyebutkan tim dari berbagai instansi, seperti Tim Reaksi Cepat BPBD, TNI/POLRI, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Balai Wilayah Sungai Sulut I, pemerintah desa, dan relawan masyarakat segera turun ke lapangan untuk membantu warga yang terdampak. Namun, cakupan wilayah banjir yang luas dan tersebar di enam kecamatan menjadi tantangan besar dalam penanganan bencana ini.
"BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow berkoordinasi dengan aparat terkait dan terus melakukan pendataan. Upaya penanganan terus dilakukan, termasuk pendistribusian bantuan makanan siap saji, peralatan kebersihan, dan perlengkapan tidur yang sangat dibutuhkan oleh warga," kata dia menambahkan. Kondisi cuaca saat ini cenderung berawan dan hujan ringan, banjir mulai berangsur surut.
Memitigasi risiko banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk melakukan pemeliharaan infrastruktur keairan yang mendukung antisipasi dan pengendalian banjir.
Mitigasi tersebut, kata Muhari, seperti perbaikan dan perawatan sistem drainase untuk jangka pendek, dan pengelolaan lingkungan secara komprehensif untuk solusi jangka panjang, termasuk pengendalian penggunaan ruang yang berbasis kepada mitigasi bencana.