Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir rob yang merendam kawasan RW 22 Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat pagi, 13 Desember 2024, terus menunjukkan penurunan. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Maruli Sijabat mengatakan genangan air yang sempat menutup akses ke Pelabuhan Kali Adem kini berangsur surut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kondisinya terus surut,” kata Maruli kepada Tempo, ketika ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024. Dia menambahkan bahwa genangan air biasanya mulai surut sejak pukul 13.00 atau 14.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi banjir rob, termasuk penyelesaian pembangunan tanggul pantai di wilayah terkait. BPBD Jakarta juga telah menyiagakan personel dan peralatan untuk membantu warga beraktivitas.
“Jadi kami bantu masyarakat bermobilisasi kembali dengan perahu karet yang disiagakan di sana. Kemudian juga nanti bilamana dibutuhkan, kami sudah siagakan juga tenda-tenda pengungsian dan segala kebutuhan, baik itu kebutuhan sandang maupun makanan siap saji bagi pengungsian. Sampai segitunya sudah kami siapkan,” ujarnya.
Sebelumnya, banjir rob kali ini mengakibatkan kesulitan bagi warga yang hendak menuju Pelabuhan Kali Adem. Dikutip dari Antara, seorang warga, Dimas Prasetyo, mengaku sempat kesulitan mengakses Pelabuhan Kali Adem yang jalur utamanya berada di RW 22. “Saya masih mencari cara untuk pergi ke pelabuhan pagi ini," kata dia pekan lalu, Jumat pagi, 13 Desember 2024.
Menurut dia, genangan air tergolong tinggi sehingga tidak bisa dilewati kendaraan, terutama kendaraan roda dua. Kawasan yang sama sudah dilanda banjir rob hingga beberapa kali pada pekan ini, membuat warga lokal harus menunggu air surut agar bisa melintas. “Air cukup tinggi dan kendaraan riskan untuk melintas," ucapnya.
Ketua RW 22 Muara Angke, Bani, menyebut genangan air kali ini lebih tinggi dari biasanya, terutama di Jalan Dermaga Ujung 1 Pluit. “Hingga masuk ke permukiman," katanya.
Wilayah Jakarta Utara beberapa kali direndam banjir rob sejak awal bulan ini. Banjir rob itu sendiri muncul karena air laut sudah lebih tinggi dari permukaan tanggul. Selain itu, air kali yang mengaliri ke hilir dari hulu limpas kembali karena perbedaan level antara daratan dan lautan.