Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

BMKG Peringatkan Potensi Angin Kencang di Jawa Tengah Bagian Selatan dan Gelombang Tinggi

BMKG menghimbau masyarakat di Jawa Tengah bagian selatan soal potensi angin kencang dan gelombang tinggi.

9 Agustus 2024 | 10.10 WIB

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat di Jawa Tengah bagian selatan mewaspadai potensi angin kencang seiring dengan peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas permukaan laut selatan Jateng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Berdasarkan pengamatan, kecepatan angin maksimum di Jateng selatan khususnya Cilacap berkisar 16-17 knot," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jumat, 9 Agustus 2024, seperti dilansir Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teguh menjelaskan, jika dilihat dari tekanan udara, di Australia terdapat daerah pusat tekanan tinggi (1.024 milibar), sedangkan di Samudra Pasifik timur laut Filipina terdapat pusat tekanan rendah (1.000 milibar). Perbedaan tekanan yang signifikan tersebut berdampak terhadap peningkatan kecepatan angin timuran di selatan Jawa.

"Kecepatan angin maksimum diprakirakan bisa mencapai antara 15-30 knot dan berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang laut selatan Jawa Barat, laut selatan Jawa Tengah, dan laut selatan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Teguh.

Teguh menyebut tinggi gelombang di laut selatan Jawa Barat hingga DIY berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi. Ia menghimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memperhatikan risiko tinggi gelombang dan kecepatan angin terhadap keselamatan pelayaran.

Mengenai potensi hujan, Teguh mengakui, dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan dengan intensitas ringan di sejumlah wilayah Jawa Tengah bagian selatan. 

"Bulan Agustus ini masih musim kemarau, namun ada hujan ringan di beberapa wilayah karena adanya gangguan cuaca Rossby Ekuatorial di Jawa bagian barat, sehingga dalam dua hingga tiga hari ke depan masih ada potensi hujan ringan. Musim hujan diprakirakan baru masuk pada bulan Oktober nanti," kata Teguh.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus