Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

BNPB Catat Banjir Masih Genangi 8 Desa di Kabupaten Bandung, Curah Hujan Belum Berkurang

Genangan air ini berasal dari hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Bandung sejak 21 November lalu. Sungai Citarum meluap.

25 November 2024 | 17.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir masih menggenangi sedikitnya delapan desa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, hingga hari ini, Senin, 25 November 2024. Genangan air ini berasal dari hujan berintensitas tinggi yang mengguyur sejak Kamis, 21 November lalu. Hujan itu menyebabkan debit air Sungai Citarum meningkat dan meluap ke permukiman warga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir masih menggenangi Desa Bojongsari, Bojongsoang, Tegaluar, Dayeuhkolot, Citereup, Rancamanyar, Sukamukti, dan Desa Sumbersari. “Ketinggian muka air bervariasi antara 30-150 sentimeter," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, Senin sore.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, terdapat 3.976 Kepala Keluarga (KK) atau 11.082 jiwa yang terdampak bahal tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 236 KK atau 707 orang terpaksa mengungsi ke 10 titik pengungsian, berupa masjid, sekolah, dan kantor desa terdekat.

Muhari menyebut tim dari Badan SAR Kabupaten Bandung masih mencari satu warga yang diduga hilang akibat terseret arus air. Menurut hasil kaji cepat, terdapat 1.169 unit rumah yang terendam banjir. Ada juga tiga rumah yang dilaporkan rusak berat, belum termasuk dua unit fasilitas ibadah dan satu unit gudang yang juga rusak akibat banjir.

"Hingga Senin pagi, BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan assessment di lapangan dan mendistribusi bantuan permakanan, sembako, serta logistik untuk warga terdampak," kata dia.

Pemerintah lokal sedang mengupayakan penyedotan genangan sebagai langkah penanganan darurat. Namun, kelancaran rencana itu tergantung perkembangan cuaca. Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Bandung Barat masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, selama beberapa hari ke depan.

 

Tanggap Darurat Banjir dan Longsor

Selain banjir, Muhari meneruskan, BPBD Kabupaten Bandung turut mencatat beberapa kejadian tanah longsor dan pergeseran tanah pada Ahad, 24 November 2024. Longsor di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, turut dipicu hujan berintensitas tinggi terjadi. Ada tiga rumah yang amblas dalam insiden tersebut.

Tanah longsor juga terjadi di Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenyan. Satu rumah ambruk tertimpa material tanah di tebing sebelah rumah. BPBD juga mencatat adanya longsor di Desa Girimulya di Kecamatan Pacet, Desa Neglasari di Kecamatan Banjaran, Desa Sukamaju di Kecamatan Majalaya, Desa Sadu di Kecamatan Soreang, serta Desa Mekarsari di Kecamatan Pacet.

Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor yang berlaku mulai 23 November hingga 6 Desember nanti. BNPB meminta masyarakat Kabupaten Bandung mewaspadai risiko bencana hidrometeorologi basah saat musim hujan, seperti tanah longsor dan angin kencang.

Masyarakat yang tinggal di wilayah tebing diimbau selalu waspada ketika hujan deras turun hingga lebih dari satu jam. “Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman guna menghindari potensi tanah longsor,” begitu bunyi imbauan BNPB.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus