Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) telah memetakan wilayah rawan banjir bandang. Kepala Bidang Penanganan Darurat, Sudirman mengatakan, lima daerah tersebut dipetakan berdasarkan kejadian tahun ini dan sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Lima daerah yang rawan banjir bandang, yakni Kabupaten Lahat, Mura (Musi Rawas), Muratara (Musi Rawas Utara), Muba (Musi Banyuasin) dan OKU (Ogan Komering Ulu)," kata Sudirman, pada Kamis, 21 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelima daerah tersebut diketahui memiliki aliran sungai besar, seperti Sungai Lematang, Sungai Rawas, hingga Sungai Ogan, yang seketika dapat meluap saat hujan dengan intensitas tinggi. Karena hal itu, Sudirman mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar tetap berhati-hati.
"Kita juga mengimbau warga yang memiliki rumah di pinggiran atau bantaran sungai untuk selalu waspada ketika terjadi hujan intensitas tinggi dengan waktu cukup lama," kata Sudirman.
Menurut Sudirman, daerah dataran tinggi di bagian Barat Sumsel seperti Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, Muratara, dan Linggau, menjadi wilayah yang patut diwaspadai terjadi banjir bandang dan tanah longsor.
Sementara di wilayah lebih rendah di bagian Timur Sumsel, seperti Palembang, Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI) dan lainnya, perlu diwaspadai banjir genangan akibat pengaruh pasang surut air laut dan banjir kiriman.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel Aksoni mengatakan, kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor telah dilakukan dengan pelaksanaan apel siaga yang dilakukan pada 23 Oktober 2024 lalu di Jakabaring Sport City bersama Pemerintah Sumsel dan Forkopimda.
Askoni mengatakan, dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana itu, pihaknya juga telah menyiapkan sebanyak 1.200 personel yang berasal dari berbagai lembaga. "Ancaman puncak musim hujan adalah bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang mengancam beberapa wilayah di Sumsel," katanya.
Menurut Askoni, kesiapsiagaan tak hanya pada personel, tapi juga peralatan dan perlengkapan. "Kesiapsiagaan juga untuk meminimalisir korban jiwa dan harta yang terdampak," tambah dia.