Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Cuaca ekstrem hujan intensitas tinggi secara berkepanjangan terjadi di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana untuk waspada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pantauan Tempo, curah hujan tinggi tanpa henti sudah berlangsung sejak Rabu pagi, 19 Maret 2025. Hingga Kamis hujan terus berlangsung. Dalam siaran pers BMKG Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam mengatakan cuaca ekstrem berpotensi terjadi hingga Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena masih tingginya potensi hujan, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat. Hal yang perlu diwaspadai, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang.
BMKG mengatakan dinamika atmosfer di wilayah Kepulauan Riau menunjukkan adanya indikasi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
Potensi hujan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO) serta adanya bibit siklon tropis di wilayah selatan Sumatera yang menyebabkan terbentuknya pola belokan angin atau shearline di wilayah Kepulauan Riau. Hal itu mengakibatkan perlambatan massa udara dan meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Kepri dan sekitarnya.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam Anissa mengatakan masyarakat diminta waspada akan potensi bencana akibat curah hujan ekstrem di wilayah Kepulauan Riau. "Sudah masuk kategori cuaca ekstrem, karena curah hujan harian lebih dari 150 mm," kata dia, Kamis.
Cuaca ekstrem juga diperkirakan terjadi Jumat. Dalam keterangan tertulis BMKG, masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir yang dapat terjadi di seluruh wilayah Kepulauan Riau. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di seluruh wilayah Batam, Bintan, Tanjung Pinang, Karimun, dan Lingga sepanjang hari, dan di wilayah Anambas pada pagi hingga sore hari.
Kota Batam menjadi daerah yang rawan bencana ketika terjadi cuaca ekstrem. Pada pertengahan Januari 2025 lalu, hujan berkepanjangan menyebabkan longsor di beberapa tempat. Bahkan salah satu titik longsor di kawasan Tiban mengakibatkan korban jiwa empat warga yang tertimbun.
Selain itu curah hujan yang tinggi juga kerap menyebabkan banjir di Kota Batam. Selain akibat curah hujan tinggi, banjir juga disebabkan pasang air laut dan drainase kota yang bermasalah.