Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Oktober hingga November menjadi musim buah yang dinantikan masyarakat Indonesia. Pada bulan tersebut, buah yang sedang musim seperti durian, manggis, alpukat banyak dijual di berbagai tempat, mulai dari grocery market, pasar, hingga pedagang buah keliling.
Meskipun terdapat buah yang sepanjang tahun terus panen seperti pisang, nangka, dan pepaya. Simak deretan buah yang sedang musim bulan Oktober-November berikut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Durian
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Durian merupakan salah satu buah yang musim pada bulan Oktober. Buah ini telah memasuki panen, sehingga banyak dinantikan masyarakat, mengingat rasanya yang lezat meskipun harganya terbilang cukup mahal.
Dilansir dari laman Pemda DIY, ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut yakni durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau (Kalimantan Selatan.
Dalam 100 gram buah durian mampu mencukupi kebutuhan karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh sebesar 21 persen. Sehingga buah durian dapat menambah energi tubuh secara instan, disaat aktivitas atau pekerjaan yang relatif padat dan menguras tenaga dan pikiran.
Dikutip dari laman Dinkes Kabupaten Kulonprogo, buah durian juga mengandung vitamin B6 yang memiliki peran untuk memproduksi serotonin. Serotonin inilah yang akan berperan menangkal depresi yang menyerang Anda.
2. Manggis
Buah yang sedang musim pada bulan November yakni manggis. Manggis banyak dinantikan masyarakat karena masa panennya yang hanya sebentar. Pohon manggis berbuah setahun sekali dalam serangkaian fase yang panjang sejak tanaman tersebut berbunga hingga bunganya berubah menjadi buah. Idealnya, manggis akan berbunga ketika musim kemarau dan akan menghasilkan buah pada musim November hingga Maret.
Dikutip dari laman Gemaharjo Trenggalek, setidaknya ada 25 wilayah dengan hasil produksi manggis terbanyak dan berkualitas, yakni Trenggalek, Banyuwangi, Blitar, Purworejo, Tasikmalaya, Bogor, Subang, Purwokerto, Sukabumi, Sawahlunto, Limapuluh Koto, Passman, Agam, Tapanuli, Kampar, Lahat, Kerinci, Merangin, Lebong, Sarolangun, Tabanan, Tanggamus, Lombok Barat, Pontianak, dan Banggai Kepulauan.
3. Alpukat
Alpukat menjadi salah satu buah yang musim pada bulan November. Alpukat merupakan salah satu buah yang mengandung banyak nutrisi yang bagus bagi kesehatan tubuh.
Buah satu ini sangat populer di seluruh dunia karena memiliki banyak manfaat. Di Indonesia saat ini juga sedang musim buah alpukat, sehingga buahnya berlimpah dan banyak dijual, mulai di pasar, supermarket, hingga pedagang keliling.
Buah alpukat sendiri mengandung senyawa peningkat fungsi kekebalan tubuh, membantu mencegah penyakit infeksi yang berhubungan dengan AIDS. Buah ini tergolong buah yang memiliki kandungan lemak yang tinggi, tetapi tidak banyak orang tahu bahwa mayoritas lemak alpukat terdiri dari asam lemak tidak jenuh.
4. Rambutan
Musim panen rambutan biasanya datang saat memasuki musim hujan atau pergantian musim, yaitu sejak November hingga Februari. Di Indonesia, Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah produksi rambutan terbesar hingga 171.069 ton. Disusul Jawa Timur dan Jawa Tengah yang produksi rambutannya masing-masing sebesar 123.200 ton dan 121.619 ton. Beberapa daerah dengan penanaman rambutan yang terkenal di Jawa yakni Subang, Probolinggo, dan Garut.
5. Jeruk Bali
Bulan Oktober menjadi musim panen bagi buah jeruk bali. Selain jeruk bali, jambu pun masih banyak dijumpai pada bulan ini, mulai dari jambu biji, jambu air, jambu mede, hingga jambu kristal. Tak hanya dua buah tersebut, buah pisang, sirsak, kedondong, nangka, dan pepaya juga masih panen hingga akhir Oktober.
DISTAN JOGJAPROV | TRENGGALEKKAB | KULONPROGOKAB
Pilihan editor: Jelang Musim Tanam April, PT Pusri Sebut Stok Aman: Urea Non Subsidi 17 Juta Ton