Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Selasa, 18 Juni 2024, pukul 07.46 WITA, dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter dari atas puncak. Erupsi ini terekam alat seismograf dengan amplitudo maksimum 37 milimeter dan durasi 4 menit 7 detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Geologi mencatat abu vulkanik yang dilontarkan ke atas kawah saat erupsi teramati berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Kondisi ini membuat masyarakat harus memakai masker hidung dan mulut supaya abu vulkanik tidak masuk ke saluran pernapasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ihwal status Gunung Lewotobi Laki-Laki, Badan Geologi menyatakan masih berada di Level III atau Siaga. Status ini merekomendasikan masyarakat di sekitar gunung untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer dari pusat kawah, serta radius 4 kilometer pada arah utara-timur laut dan 5 kilometer pada sektor timur laut.
Selain erupsi, Badan Geologi juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki. Terlebih hujan itu terjadi dengan intensitas yang tinggi atau lebat.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan dari Pemerintah NTT. "Jangan mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," kata Wafid dari keterangan yang diterima Tempo, Selasa pagi.
Wafid menyampaikan bahwa kolaborasi dari pelbagai pihak untuk mencegah dampak erupsi sangat diperlukan. Dia meminta kepada Pemerintah NTT saling berkoordinasi, terutama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) dan BPBD NTT.