Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Fenomena langit Februari 2021 akan diwarnai hujan meteor Alpha Centaurid. Hujan meteor ini sudah berlangsung sejak 31 Januari dan akan berlangsung hingga 20 Februari mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Masa puncaknya pada 8-9 Februari,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan, Bandung, Selasa 2 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya pada masa puncak hujan meteor itu nanti pengamat sedikitnya akan menemukan enam meteor per jam. Kesempatan maksimalnya mencapai 25 meteor setiap jam. Hujan meteor itu arah datangnya berasal dari rasi bintang Centaurus.
Hujan meteor alpha Centaurid akan mulai tampak sekitar pukul 21.45 WIB. “Bisa ditemukan di arah tenggara tidak jauh dari bintang beta Centauri,” ujarnya.
Selain itu mengutip dari laman Langit Selatan, peristiwa langit lainnya yaitu planet Merkurius akan berada sejajar di antara Matahari dan Bumi pada 8 Februari 2021. Pada posisi konjungsi itu Merkurius berada pada papasan terdekatnya dengan Bumi.
Karena itu Merkurius tidak akan tampak bagi pengamat karena planet terdekat Matahari ini terbit dan terbenam hampir bersamaan dengan Matahari. Peristiwa konjungsi itu menandai akhir kemunculan Merkurius kala senja dan mulai bertransisi untuk hadir saat fajar dalam hitungan pekan.
Fenomena berikutnya, Merkurius dan Saturnus akan terkesan saling berpapasan di langit fajar pada 23 Februari sekitar pukul 04.30 WIB di ufuk timur. Keduanya bersua lagi pada 28 Februari, namun ditambah Jupiter.
Pertengahan Februari menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat fase bulan baru. Galaksi Bima Sakti akan dapat diamati mulai tengah malam membentang dari tenggara ke barat laut.
Tapi, sementara ini mari kita fokus ke hujan meteor dulu. Selamat menikmati fenomena langit Februari 2021.