Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Fitoplankton, Mikroorganisme Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

Penghasil oksigen terbesar di bumi bukanlah tumbuhan, melainkan mikroorganisme yang hidup di ekosistem laut bernama fitoplankton.

15 Juni 2022 | 09.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Fitoplankton Pengaruhi Perubahan Iklim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menganggap tumbuhan atau hutan hijau berkontribusi signifikan terhadap produksi oksigen untuk pernapasan makhluk hidup. Kenyataannya, penghasil oksigen di bumi bukanlah tumbuhan, melainkan mikroorganisme yang hidup di ekosistem laut bernama fitoplankton. Benarkah demikian? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa itu Fitoplankton? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fitoplankton juga dikenal sebagai mikroalga, mirip dengan tanaman darat karena memiliki klorofil. Mereka juga membutuhkan sinar matahari, nutrisi anorganik seperti nitrat, fosfat, dan belerang untuk bertahan hidup dan terus tumbuh. Untuk mendapat nutrisi dari sinar matahari, kebanyakan fitoplankton hidup mengapung di permukaan laut. 

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dalam ekosistem yang seimbang, fitoplankton menyediakan makanan bagi berbagai makhluk laut. Mulai dari udang, siput, dan ubur-ubur. Ketika terlalu banyak nutrisi yang tersedia, fitoplankton dapat tumbuh di luar kendali dan membentuk ganggang yang beracun dan berbahaya. 

Penghasil Oksigen Terbesar 

Keberadaan fitoplankton sangat penting untuk rantai makanan ekosistem laut. Mengutip The Newport Bay Conservancy (NBC), para ilmuwan dalam penelitiannya telah membuktikan bahwa 50-80 persen oksigen di atmosfer bumi dihasilkan oleh fitoplankton saat melakukan fotosintesis.

Sedangkan pohon atau tanaman, hanya menghasilkan sekitar 20 persennya saja.  “Jadi ya, fitoplankton memang menghasilkan lebih banyak oksigen ketimbang hutan hijau,” tulis NBC dalam laporannya. 

Salah satu jenis fitoplankton, Prochlorococcus, mampu melepaskan berton-ton oksigen ke atmosfer bumi setiap hari. Penjelajah National Geographic, Sylvia A. Earle, memperkirakan bahwa Prochlorococcus menyediakan oksigen untuk satu dari setiap lima napas manusia. 

Sebagai informasi, oksigen terlarut di laut berasal dari dua sumber, yakni atmosfer dan tumbuhan terendam atau fitoplankton di dalam air. Air asin membawa oksigen terlarut dengan persentase lebih sedikit dibandingkan dengan sumber air tawar. 

Oksigen yang dihasilkan oleh fitoplankton bisa dibilang sebagai produk sampingan dari fotosintesis. Mereka memasuki air laut tetapi kemudian dilepaskan sebagai gas ke atmosfer. Pada gilirannya oksigen dari atmosfer akan larut di permukaan laut. Dalam siklus seimbang, oksigen ini berguna untuk menopang kehidupan laut. 

HARIS SETYAWAN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus