BAGAIKAN untaian Zamrud, kata orang, kepulauan Indonesia
melingkari khatulistiwa. Dan percaya atau tidak, PT Caltex
Pacific Indonesia (CPI) memiliki sebuah ladang minyak yang
mereka namakan Zamrud. Letaknya dekat dua danau di tengah hutan
belantara Riau Daratan, kurang satu derajat sebelah utara
khatulistiwa.
Sudah ada jalan yang langsung menghubungkan Pakanbaru dengan
ladang Zamrud, meskipun hanya untuk lalu-lintas CPI, belum
terbuka untuk umum. Jaraknya hanya 90 km sebelah timur ibukota
Riau itu.
Bahkan konon kedua danau itu belum banyak diketahui oleh orang
di Riau. Tapi pada peta yang dibuat Dinas Topografi sekitar
tahun 30-an, kedua danau itu sudah tercantum, lengkap dengan
namanya: Danau Pulau Besar dan Danau Bawah.
Kini kedua danau yang terpencil itu menjadi prsoalan. Soalnya
bumi di sana diduga banyak mengandung simpanan minyak. CPI sejak
tahun 1977 sudah menghasilkan dari ladang Zamrud dan ladang
Beruk, 25 km ke barat. Kini prduksi kedua ladang itu mencapai
36.000 barrel minyak sehari. Dan CPI bermaksud membuat sumur
baru di Zamrud, supaya produksinya di kawasan itu mencapai
80.000 barrel sehari. "Cadangan minyak sekitar danau itu memang
cukup besar," ujar Yan Wagiran, Pengawas Utama Humas CPI di
Rumbai, Pakanbaru.
Sesungguhnya, sesuai dengan hasil Konperensi OPEC di Jenewa
tahun lalu, Indonesia harus menurangi produksi minyaknya hingga
1,3 juta barrel sehari ini sebagai usaha menjaga kemantapan
harga minyak di pasaran dunia yang cenderung menurun. Akibatnya,
CPI kebagian menurunkan produksinya dari 760.000 barrel menjadi
sekitar 560.000 barrel sehari. Tapi semangat CPI mencari dan
mengebor sumur baru tetap jalan terus. Bahkan tahun lalu CPI
menerima sekitar 1.000 tenaga baru "Untuk kegiatan eksplorasi,"
ujar Yan Wagiran.
Tapi Dinas Kehutanan dan PPA (Pengawetan dan Perlindungan Alam)
Riau tak begitu antusias mendengar rncana baru CPI itu.
"Sekitar danau itu adalah daerah hutan suaka," kata sumber di
PPA Riau. Usaha penambangan minyak di situ bisa merusak
lingkungan. Ini sudah terbukti di tempat lain, seperti Sungai
Mandau di Duri misalnya. Ceceran minyak dan pembuangan sisa
membuat sebagian besar anak sungai tercemar dan kawasan hutan
sekitarnya kelihatan legam. Karena kedua danau itu terhubungkan
dengan Selat Panjang di pantai timur Riau oleh Sungai Rawa,
dikhawatirkan sisapembuangan minyak bisa merebak jauh. "Pantai
Timur Riau merupakan sumber perikanan penting yang harus
dijaga," unkap sumber TEMPO di Pakanbaru.
Caltex tidak buta terhadap kemungkinan itu. Bahkan Caltex ikut
jadi sponsor agar kawasan sekitar danau itu dijadikan hutan
suaka. Juga Presiden Komisaris PT CPI, Julius Tahiya, pernah
menekankan agar kawasan itu dikelola tanpa merusak. Karena itu
CPI merencanakan suatu teknologi baru, yaitu "cara penambangan
dengan sistem penyedotan tertutup," kata Yan Wagiran. Maksudnya
minyak yang disedot dari kawasan tepi danau itu tidak disimpan
dalam tangki dekat sumur, melainkan dialirkan langsung melalui
pipa ke ladang Beruk, sekitar 25 km dari Zamrud.
Toh para pejabat Dinas Kehutanan dan PPA di Riau masih belum
yakin. Soalnya kawasan yang bakal dibor CPI hanya 75 sampai 100
meter dari tepi danau. Padahal ada ketentuan umum bahwa penamb
angan minyak tak boleh dilakukan dalam jarak kurang 200 m dari
tepi sungai, danau atau badan air lain yang menyangkut
kepentingan umum. Kalau CPI tetap berhasrat mengebor di situ,
tentu persetujuan Menteri Negara PPLH perlu diperolehnya.
Menteri PPLH Emil Salim tampaknyatidak keberatan. Emil Salim
menjelaskan kepada TEM PO bahwa kawasan itu boleh diusahakan
CPI, "asal tidak mencemarkan danau ini." Karena CPI sudah
menjanjikan penggunaan cara yang lebih selamat dalam proses
penambangan itu, Emil Salim pun yakin. "Caltex tak akan merusak
ekosistem di kawasan itu," ujarnya.
Kedua danau itu tampak jelas kalau orang terbang dari Pakanbaru
ke Tanjungpinang. Jernih dan cantik, belum tersentuh ulah
manusia. Kawasan sekitarnya merupakan rawa-rawa, berselimutkan
hutan tropis lebat. Luas Danau Pulau Besar -- dengan dua pulau
di tengahnya -- melebihi 2.500 ha. sedang Danau Bawah sekitar
400 ha. Yang kecil ini lebih populer dengan nama Danau Zamrud,
nama ladang minyak CPI di dekatnya.
Jika kelak penambangan minyak lebih diintensifkan dan jalan
minyak menuju ladang itu terbuka, penduduk pasti segera merembes
ke sana. Agaknya cukup beralasan kecemasan orang akan keutuhan
dan kelestarian kawasan suaka alam itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini