Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa darat yang mengguncang Bojonegoro dan Tuban di Jawa Timur pada Senin pagi, 12 Juni 2023, bersumber dari zona Sesar RMKS (Rembang, Madura, Kangean, dan Sakala. Gempa pada pukul 08.04 WIB itu memiliki kekuatan M4,0 dan sanggup mengejutkan sebagain warga di dua daerah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sumber gempa itu diungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono via akun media sosial Twitter. Dalam keterangan sebelumnya dia menyampaikan pusat gempa tepatnya berjarak 6 kilometer barat laut Bojonegoro dan kedalaman 7 kilometer. Intesitas guncangan II-III MMI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari sejumlah sumber, Sesar RMKS termasuk sesar aktif di Jawa-Madura. Sesar ini mengarah barat-timur dengan panjangnya 675 kilometer dari area Rembang, Pulau Madura, dan Kepulauan Kangean hingga Sakala di bagian timur. Lebar sekitar 15-40 kilometer.
Lokasi gempa Bojonegoro. Twitter
Berdasarkan riwayatnya, Sesar RMKS pernah memicu terjadinya gempa merusak di Rembang-Tuban (1836, skala VII MMI), Pati (1890, skala VIII MMI) Sedayu (1902, VI MMI), Lamongan (1939 VII MMI). Gempa merusak terkini karena Sesar RMKS dicatat terjadi di Sumenep pada 13 Juni 2018 dan 11 Oktober 2018. Gempa berkekuatan M4,8 dan M6,4 dengan guncangan terkuat terukur pada skala IV MMI.
Guncangan Gempa Terkini
Sementara itu BMKG mencatat gempa terkini dengan guncangannya yang bisa dirasakan terjadi dari wilayah pantai utara Maluku Barat Daya, Maluku. Gempa berkekuatan M4,9 terjadi tepatnya pada pukul 10.17 WIB atau 12.17 waktu setempat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 146 kilometer arah barat laut Tanimbar, Maluku, pada kedalaman 60 kilometer. “Jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda,” katanya melalui keterangan tertulis, Senin 12 Juni 2023.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya, dengan skala intensitas III - IV MMI. Getaran yang ada dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rumah pada siang hari. Di daerah Pulau-Pulau Babar, Maluku Barat Daya, dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Menurut data BMKG, tidak ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan juga memastikan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.